rss
email
twitter
facebook

Senin, 22 Maret 2010

Sinusitis karena Alergi


Coba sentuh bagian pipi, dekat mata, dan dahi Anda. Bila di- rontgen, Anda akan melihat rongga pada ketiga bagian tersebut. Rongga tersebut dinamakan sinus paranasalis atau biasa disebut sinus.

Rongga itu berjumlah empat pasang kiri dan kanan. Fungsinya adalah untuk membantu resonansi suara, membantu keseimbangan kepala, meredam perubahan tekanan udara dan kelembaban udara, serta membantu memproduksi lendir untuk membersihkan rongga-rongga hidung.

Lalu, pernahkah Anda mendengar istilah sinusitis? Sinusitis adalah peradangan yang terjadi pada rongga sinus itu. Berdasarkan lamanya penyakit, sinusitis dibedakan menjadi tiga, yakni akut (kurang dari 4 minggu), sub-akut (4 sampai 12 minggu), dan kronis (lebih dari 12 minggu). Sedangkan berdasarkan jenis peradangannya, sinusitis dibedakan atas infeksi dan non infeksi. Sinusitis infeksi biasanya disebabkan oleh virus, walau beberapa kasus disebabkan oleh bakteri. Sedangkan sinusitis non infeksi sebagian besar disebabkan oleh alergi dan iritasi bahan bahan kimia.

Jenis alergi yang dapat menyebabkan sinus adalah rhinitis alergika (alergi hidung). Alergi ini diakibatkan oleh debu, makanan, udara/cuaca dingin, bau-bauan seperti aroma wewangian pada parfum dan tumbuhan. Bila hidung Anda terkontaminasi oleh faktor allergen (penimbul alergi) tersebut, maka Anda akan bersin-bersin dan mengeluarkan lendir hidung. Sayangnya, bersin dan lendir itu juga disertai dengan sembabnya lapisan mukosa hidung yang membuat rongga hidung tersumbat. Karena muara sinus tertutup, maka cairan sinus (ingus) itu tidak dapat dibuang. Tertahannya cairan ingus inilah yang menyebabkan sinusitis.

Terkadang ditemui pula gejala sesak napas. Gejala ini dikarenakan cairan atau lendir yang bersarang di daerah rongga hidung telah menyebar ke daerah saluran pernapasan dan bisa menyebabkan penyakit asma.

Gejala umum sinusitis adalah lesu, sakit kepala bagian depan, mata terasa berat, hidung terasa sakit, rasa penuh/berat sekitar rongga hidung yang sering disertai dengan pembengkakan dan merah pada pipi, serta suara menjadi sengau.

Sinusitis jika diobati secara dini dengan pengobatan yang tepat akan mampu sembuh dengan baik. Maka, bila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Bisa saja Anda didiagnosis mengidap sinusitis, walau tidak tertutup kemungkinan masih berada di tahap rhinitis alergika. Umumnya, Anda akan menjalani rontgen sinus paranasalis untuk memastikan diagnosis sinusitis.

Bila diagnosis sinusitis telah dipastikan, umumnya ada tiga tahap pengobatan yang diberikan. Tahap pertama adalah pengobatan dengan mengonsumsi antihistamin dan antibiotik. Bisa pula ditambah dekongestan untuk mengurangi hidung mampet. Bila tidak ada perubahan, akan dilakukan fisioterapi. Operasi adalah pilihan terakhir bila dua tahap sebelumnya tidak menunjukkan hasil yang signifikan.

Untuk sinusitis karena alergi, akan sangat bijaksana bila Anda menjaga kebersihan lingkungan Anda sekaligus mengonsumsi High-Desert Aller Bee-Gone. Bahkan bila Anda masih berada dalam tahap rhinitis alergika. Produk tersebut mengandung berbagai jenis herbal yang dengan cepat membantu meredakan reaksi alergi. Produk ini juga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyebab alergi. Dengan demikian, alergi akan be gone, alias menghilang.


Sumber:

http://www.hdindonesia.com/info-kesehatan/sinusitis-itu-karena-alergi

Pilek dan Alergi bisa menyebabkan Sinusitis


Setiap orang pasti sudah pernah mengalami yang namanya pilek dan ini bisa menyerang kepada siapapun setiap waktu. Biasanya keluhan yang dirasakan adalah hidung tersumbat, bersin-bersin dan bahkan bisa mengeluarkan cairan yang encer atau kental.

Ketika orang diserang pilek yang timbul tiba-tiba tersebut, tanpa diobatipun kadang bisa sembuh dan penyebabnya tidak diketahui. Ada pula yang terjadi beberapa kasus pilek terjadi berlangsung cukup lama, yang menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman. Apakah sebenarnya terjadi terhadap orang diserang pilek yang merupakan hal sudah dianggap biasa-biasa saja atau sudah lumrah itu?

Penyakit ini timbul bisa disebabkan oleh kontak dengan sesuatu bahan atau zat yang dihirup, dimakan, kontak kulit maupun disuntikan dan ini akan menyebabkan tubuh bereaksi dan membentuk zat anti dan menimbulkan respon berlebihan atau yang disebut alergi. Gejala inilah orang mulai diserang pilek atau orang menyebutnya rhinitis. Kalau pilek hanya berlangsung beberapa hari saja dan singkat mungkin belum begitu masalah, tetapi yang menjadi masalah kalau pilek berlangsung yang sifatnya menahun. Bila hal ini terjadi terus menerus akan menimbulkan efek peradangan yang terjadi di sinus, ini timbul akibat alergi atau infeksi virus, jamur, atau bakteri atau akibat dari alergi debu dan sari bunga. Sementara gejala sinusitis kronis pada dasarnya agak mirip dengan pilek seperti nyeri di pipi atau tempat lain, batuk serta banyak terdapat lendir di tenggorokan karena sudah kronis dan iritasi bahkan hidung tersumbat apalagi kalau situasi cuaca berubah-ubah.

Pilek menahun ini merupakan gejala dari sinusitis yang memang mirip pilek, sehingga orang masih kurang menyadari bahwa pilek terebut juga sinusistis, karena penyebab nya sinusitis adalah pilek terutama pilek yang menahun. Kalau sejak dini dengan pengobatan yang tepat dan benar, mungkin akan bisa disembuhkan dengan baik dan terhindar dari berbagai faktor yang menyebabkan timbulnya kembali pilek menahun..

Bagaimana langkah awal agar pilek menahun atau Rhinitis alergi ini bisa dikurangi atau dihindari dengan cara sederhana berikut :

  1. Dengan olah raga yang teratur secara rutin di pagi hari serta melatih pernafasan. akan lebih baik
  2. Banyaklah minum air putih setiap hari
  3. Hindari faktor penyebab dan pencetus dari timbulnya gejala seperti debu atau sari bunga, bulu binatang, bau-bau yang menyengat dan lain-lain.
  4. Pergilah ke dokter bila terjadi komplikasi yang timbul dengan meneyrang pada bagian telinga yang terasa penuh atau infeksi.
  5. Merubah gaya hidup dengan menjaga pola makan dan menghindari makanan sebagai pencetus
  6. Gunakan obat untuk menghilangkan keluhan dan menstabilakn sel alergi seperti antihistamin, Loratadin, Desloratadin, dan lainnya, ketika keluhan hidung tersumbat, pilek, bersin, rasa gatal dimata, hidung atau telinga.
Ada dua hal yang menyebabkan timbulnya rhinitis :

  1. Rhinitis Alergi
  2. Rinosinusitas
Rhinitis Alergi merupakan gangguan kepekaan terhadap reaksi sensitivitas dari tubuh terhadap bahan atau benda-benda tertentu yang dapat menimbulkan keluhan tersebut (allergen). Ada dua jenis penyebab timbulnya Rhinitis alergi, yaitu rhinitis alergi musiman dan terus menerus. Hal yang bisa menimbulkan Rhinitis alergi musiman pada umumnya disebabkan adanya kontak dengan bahan yang allergen seperti misalnya debu, polusi udara atau asap, sedangkan rhinitis alergi terus menerus timbul yang disebabkan adanya kontak terus-menerus seperti debu rumah, debu perabot, bulu binatang peliharaan dan bau yang menyengat.

Rinosinusitas adalah gangguan pada selaput hidung yang menyebabkan selaput atau mukosa dapat kembali normal atau tidak dapat kembali normal. Kedua penyebab itu memiliki perbedaan dalam ciri gangguan yang berlangsung masing-masing kurang dari 12 minggu dan lebih dari 12 minggu.Kedua penyebabnya adalah dari golongan rinosinusitas adalah berbagai macam yang biasanya disebabkan penyakit asma, alergi dan gangguan sistem kebalan atau kelainan sekresi maupun pembuangan lendir, sedangkan Rinosinusitas yang akut dapat disebabkan oleh infeksi virus, jamur, peradangan menahun pada saluran hidung. Kedua penyakit ini pada umumnya terjadi bersamaan dan dapat menyerang pada semua usia. Related Posts with  Thumbnails


Sumber: http://roza29.blogspot.com/2009/10/pilek-dan-alergi-bisa-menyebabkan.html

Atasi Sinusitis dengan Herba Berkhasiat Obat


Sinusitis adalah istilah kedokteran untuk infeksi sinus, yaitu rongga yang berisi udara yang letaknya dalam rongga kepala di sekitar hidung.

Ada beberapa jenis sinus, yaitu:
- Sinus frontalis yang terletak di dahi
- Sinus maksilaris terletak di dalam tulang pipi
- Sinus etmoid terletak di belakang batang hidung di sudut mata
- Sinus sfenoid terletak di belakang sinus etmoid

Setiap sinus tersebut berhubungan dengan hidung untuk pertukaran udara dan sekresi (ingus). Hidung dan sinus dilapisi selaput lendir yang berhubungan satu sama lain.

Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung.

Sinus yang sehat berisi udara, selain adanya sekresi dari selaput lendirnya. Apabila aliran ke dalam hidung terhambat maka sekresinya menumpuk dan terperangkap bersama udara di dalam sinus dan menekan dinding sinus yang bertulang sehingga menimbulkan rasa nyeri.

Sinusitis dapat terjadi secara akut, subakut, kronis, alergis atau hiperplastiks. Gejala sinusitis bervariasi tergantung pada tipe infeksinya. Gejala umumnya berupa hidung tersumbat dan adanya cairan ingus dari belakang hidung yang menetes ke hulu kerongkongan. Pada sinus alergi gejala utamanya adalah bersin-bersin, pengeluaran cairan terhambat, hidung terasa panas dan gatal. Infeksi sinus alergi berhubungan dengan alergi rhinitis (radang selaput lendir hidung).

Pada infeksi sinus akut gejala utamanya selain hidung tersumbat juga diikuti ingusan sesudah 24 - 48 jam dan akhirnya mengeluarkan cairan nasal disertai nanah. Gejala lainnya yaitu badan terasa sakit, sakit tenggorokan dan pusing. Pada infeksi sinus sub akut gejalanya yaitu hidung tersumbat, tidak enak pada wajah, lelah, dan pengeluaran cairan nasal yang disertai nanah yang akan berakhir lebih dari 3 minggu setelah infeksi akut berakhir. Infeksi sinus kronis gejalanya serupa dengan infeksi sinus akut, kecuali pada infeksi kronis dapat menyebabkan keluarnya cairan dari hidung secara terus menerus dan disertai nanah. Pada infeksi sinus hiperplastik menyebabkan hidung tersumbat secara kronis dan sakit kepala.

Nyeri pada sinusitis juga tergantung pada letak sinus yang sakit. Nyeri di dahi merupakan gejala khas sinusitis frontalis. Nyeri pada rahang atas dan gigi merupakan gejala infeksi sinus maksilaris. Infeksi sinus etmoid menimbulkan rasa nyeri di antara kedua mata, rasa nyeri kalau pinggiran hidung disentuh, hidung tersumbat dan tidak dapat mencium. Gejala sinusitis lainnya adalah nafas berbau tidak sedap

Sinusitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, dan alergi berkepanjangan. Alergen yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, dan lain-lain menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat berpengaruh atas timbulnya serangan sinusitis.

Meskipun sinusitis tidak dapat dicegah tetapi agar sinusitis tidak menjadi kronis, maka infeksi virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur. Hindari juga alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi. Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.

Pengobatan sinusitis bertujuan untuk menghilangkan penyumbatan, mengeringkan cairan sinus hidung, serta menghilangkan infeksi dan rasa nyeri. Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi sinusitis mempunyai efek antara lain sebagai antiradang atau anti-infeksi, menghilangkan nyeri, mengurangi sumbatan lendir dan melancarkan pernafasan. Berikut beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakan :

1.SAMBILOTO (Andrographis paniculata )
Efek : antiradang, anti-infeksi, meredakan nyeri (analgetik)
Cara pemakaian : 9-15 gram sambiloto kering direbus, diminum airnya. Untuk pemakaian luar dihaluskan lalu airnya diteteskan pada hidung.

2.LIDAH BUAYA ( Aloe vera )
Efek: antiradang, menghilangkan nyeri.
Cara pemakaian : daun dikupas kulitnya, direbus, diminum. Untuk pemakaian luar diteteskan pada hidung.

3.JAHE ( Zingiber officinale )
Efek : pedas, hangat, melapangkan saluran nafas (mengurangi penyumbatan lendir), antiradang.

4.SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens Back.)
Efek : antiradang, melancarkan sirkulasi

5.BAWANG PUTIH ( Allium sativum)
Efek : antibiotik, menstimulasi sistem imun, melancarkan sirkulasi.

6.KUNYIT (Curcuma longa L.)
Efek : menghilangkan sumbatan, antibakteri dan antiradang.

7.SEREH ( Andropogon citratus)
Efek: melancarkan sirkulasi meridian dan darah, antiradang, menghilangkan rasa sakit.

8.KRISAN (Chrysanthemum morifolium Ram.)
Efek : penurun panas, antibiotik, antiradang, menurunkan tekanan darah dan membersihkan darah

Berikut beberapa resep herbal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi sinusitis :

Pemakaian Luar :
Resep 1.
Daun sambiloto segar dicuci bersih dan dihaluskan dan disaring airnya lalu diteteskan pada lubang hidung sebanyak 3 tetes. Lakukan 2-3 kali sehari secara teratur.

Resep 2.
Daun lidah buaya secukupnya di kupas kulitnya kemudian di jus. Teteskan jus lidah buaya ke dalam lubang hidung sebanyak 2 tetes. Lakukan 2-3 kali sehari secara teratur.

Pemakaian dalam:
Resep 1.
10-15 gram sambiloto kering + 20 gram kunyit + 20 gram jahe + 90 gram daun lidah buaya (dikupas kulitnya) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.

Resep 2.
15 gram pegagan kering + 15 gram ceplukan kering + 7-10 lembar daun sambung nyawa + 10 gram bunga krisan kering, direbus dengan 600 cc hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.

Catatan :
pilih salah satu resep dan lakukan 2 kali sehari secara teratur. Ampasnya dapat diulang untuk 1 kali perebusan lagi.
Gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca untuk perebusan, jangan menggunakan panci dari bahan logam.
Untuk keluhan serius tetap konsultasi ke dokter.


Sumber: http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Hembing&y=cybermed|0|0|8|82

Alergi pada Bayi


MANIFESTASI KLINIS YANG BERKAITAN DENGAN ALERGI PADA ANAK :

· Sering batuk, batuk lama (>2 minggu), pilek, (TERUTAMA MALAM DAN PAGI HARI siang hari hilang) sinusitis, bersin, mimisan. tonsilitis (amandel), sesak, suara serak.

· Pembesaran kelenjar di leher dan kepala belakang bawah.

· Sering lebam kebiruan pada kaki/tangan seperti bekas terbentur.

· Kulit timbul bisul, kemerahan, bercak putih dan bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Sering menggosok mata, hidung atau telinga. Kotoran telinga berlebihan.

· Nyeri otot & tulang berulang malam hari. Sering kencing, Bed wetting (Ngompol)

· Sering muntah , nyeri perut, SULIT MAKAN disertai berat badan kurang (biasanya setelah umur 4-6 bulan).

· Sering sariawan, lidah sering putih/kotor nyeri gusi/gigi, mulut berbau, air liur berlebihan, bibir kering.

· Sering Buang air besar (> 2 kali/hari), sulit buang air besar (obstipasi), kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, sering buang angin, berak di celana.

· Tidur larut malam/sering terbangun.

· Kepala,telapak kaki/tangan sering teraba hangat.Sering berkeringat (berlebihan)

· Mata gatal, timbul bintil di kelopak mata, mata sering berkedip, memakai kaca mata sejak usia sangat muda (usia 6-12 tahun).

· Gangguan hormonal : tumbuh rambut berlebihadi kaki/tangan, keputihan.

· Sering sakit kepala, migrain.

Manifestasi klinis yang sering dikaitkan dengan penderita alergi pada bayi :

· GANGGUAN SALURAN CERNA : Sering muntah/gumoh, kembung,“cegukan”, sering buang angin, sering “ngeden /mulet”, sering REWEL / GELISAH/COLIK terutama malam hari), Sering buang air besar (> 3 kali perhari), tidak BAB tiap hari, BERAK DARAH. Hernia Umbilikalis (pusar menonjol), Scrotalis, inguinalis (benjolan di selangkangan, daerah buah zakar atau pusar atau “turun berok”) karena sering ngeden sehingga tekanan di dalam perut meningkat.

· Kulit sensitif, sering timbul bintik atau bisul kemerahan terutama di pipi, telinga dan daerah yang tertutup popok. Kerak di daerah rambut.Timbul bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Mata, telinga dan daerah sekitar rambut sering gatal, disertai pembesaran kelenjar di kepala belakang. Kotoran telinga berlebihan kadang sedikit berbau.

· Lidah sering timbul putih (seperti jamur). Bibir tampak kering atau bibir bagian tengah berwarna lebih gelap (biru).

· Napas grok-grok, kadang disertai batuk sesekali terutama malam dan pagi hari siang hari hilang. Bayi seperti ini beresiko sering batuk atau bila batuk sering lama (>7hari) dan dahak berlebihan )

· Sesak bayi baru lahir disertai kelenjar thimus membesar (TRDN/TTNB). Bayi seperti ini menurut penelitian beresiko asthma sebelum usia prasekolah.

· Sering bersin, pilek, kotoran hidung banyak, kepala sering miring ke salah satu sisi (Sehingga beresiko kepala “peyang”) karena hidung buntu, atau minum dominan hanya satu sisi bagian payudara. Karena hidung buntu dan bernapas dengan mulut waktu minum ASI sering tersedak

· Mata sering berair atau sering timbul kotoran mata (belekan) salah satu sisi/kedua sisi.

· Sering berkeringat (berlebihan)

· Karena minum yang berlebihan atau sering minta minum berakibat berat badan lebih dan kegemukan (umur > 1tahun).


Sumber :

http://dranak.blogspot.com/2008/06/alergi-pada-bayi.html
http://faridtitin.wordpress.com/2009/04/14/alergi-pada-bayi/#more-13

Sinusitis pada Anak sering terjadi pada penderita Alergi


Sinusitis berasal dari akar bahasa latinnya, akhiran umum dalam kedokteran itis berarti peradangan karena itu sinusitis adalah suatu peradangan sinus paranasal. Sinus adalah rongga berisi udara yang terdapat di sekitar rongga hidung. Di sekitar rongga hidung terdapat empat sinus yaitu sinus maksilaris ( terletak di pipi) , sinus etmoidalis ( kedua mata) , sinus frontalissinus sfenoidalis ( terletak di belakang dahi). Sinusitis adalah istilah kedokteran untuk infeksi sinus, yaitu rongga yang berisi udara yang letaknya dalam rongga kepala di sekitar hidung. (terletak di dahi) dan

Sinusitis (infeksi sinus) terjadi jika membran mukosa saluran pernapasan atas (hidung, kerongkongan, sinus) mengalami pembengkakan. Pembengkakan tersebut menyumbat saluran sinus yang bermuara ke rongga hidung. Akibatnya cairan mukus tidak dapat keluar secara normal. Menumpuknya mukus di dalam sinus menjadi faktor yang mendorong terjadinya infeksi sinus.

Infeksi sinus yang berlangsung singkat disebut sinusitis akut. Gejalanya adalah sulit bernapas melalui hidung. Jika penderita menunduk ke depan, nyeri berdenyut akan terasa di sekitar wajah. Gejala lain adalah sakit kepala, demam atau batuk, dan perasaan bengkak di mata dan wajah.

Sinusitis paling sering disebabkan oleh virus, misalnya virus common cold. Walaupun demikian, bakteri dan jamur juga dapat menjadi penyebab. Jika infeksi saluran pernapasan yang menyertai sinusitis berlangsung lebih dari 14 hari, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah bakteri, bukan virus.

Secara klinis berdasarkan waktu timbulnya penyakit sinusitis dibagi atas :

  1. Sinusitis akut
  2. Sinusitis subakut
  3. Sinusitis Kronis

Sedangkan berdasarkan penyebabnya sinusitis :

  • Infeksi berulang rinitis akut sering terjadi pada rinitis alergi (alergi hidung)
  • Rhinogenik (penyebab kelainan atau masalah di hidung), Segala sesuatu yang menyebabkan sumbatan pada hidung dapat menyebabkan sinusitis
  • Dentogenik/Odontogenik (penyebabnya kelainan gigi), yang sering menyebabkan sinusitis infeksi pada gigi geraham atas (pre molar dan molar

Menurut loksinya dibagi bbeberapa jenis sinus, yaitu:

  • Sinus frontalis yang terletak di dahi
  • Sinus maksilaris terletak di dalam tulang pipi
  • Sinus etmoid terletak di belakang batang hidung di sudut mata
  • Sinus sfenoid terletak di belakang sinus etmoidSetiap sinus tersebut berhubungan dengan hidung untuk pertukaran udara dan sekresi (ingus). Hidung dan sinus dilapisi selaput lendir yang berhubungan satu sama lain.

Sinus anak anda tidak akan berkembang sepenuhnya sebelum ia berusia 20 tahun. Namun, anak-anak dapat juga menderita infeksi sinus. Walaupun kecil, sinus maxiliari (dibelakang pipi) dan ethmoid (diantara mata) telah ada sejak lahir. Sinusitis sangat sulit di diagnosa pada anak-anak karena seringnya terjadi infeksi saluran pernafasan pada anak-anak dan gejalanya sangat sulit dibedakan. Tidak seperti demam atau alergi, sinusitis yang disebabkan oleh bakteri harus di diagnosa oleh dokter dan dilakukan perawatan dengan antibiotik untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang.

Gejala infeksi sinus pada anak :

  • Demam yang berlangsung lebih dari 10-14 hari. Terkadang demam tidak terlalu tinggi.
  • Keluar lendir yang berwarna kuning kehijauan dari hidung.
  • Lelehan lendir dari hidung, kadang mengarah ke atau terlihat seperti sakit tenggorokan, batuk, nafas yang berbau, pusing dan atau muntah-muntah.
  • Sakit kepala, biasanya sebelum umur 6 tahun
  • Mudah tersinggung/ tidak senang atau kelelahan
  • Bengkak di sekitar mata

Gejala sinusitis akut. Sinusitis akut memiliki gejala subjektif dan gejala objektif. Gejala subjektif bersifat sistemik dan lokal. Gejala sistemik berupa demam dan rasa lesu. Gejala lokal dapat kita temukan pada hidung, sinus paranasal dan tempat lainnya sebagai nyeri alih (referred pain). Gejala pada hidung dapat terasa adanya ingus yang kental & berbau mengalir ke nasofaring. Selain itu, hidung terasa tersumbat. Gejala pada sinus paranasal berupa rasa nyeri dan nyeri alih (referred pain).

Gejala subjektif yang bersifat lokal pada sinusitis maksila berupa rasa nyeri dibawah kelopak mata dan kadang tersebar ke alveolus sehingga terasa nyeri di gigi. Nyeri alih (referred pain) dapat terasa di dahi dan depan telinga. Gejala sinusitis etmoid berupa rasa nyeri pada pangkal hidung, kantus medius, kadang-kadang pada bola mata atau dibelakang bola mata. Akan terasa makin sakit bila pasien menggerakkan bola matanya. Nyeri alih (referred pain) dapat terasa pada pelipis (parietal). Gejala sinusitis frontal berupa rasa nyeri yang terlokalisir pada dahi atau seluruh kepala. Gejala sinusitis sfenoid berupa rasa nyeri pada verteks, oksipital, belakang bola mata atau daerah mastoid.

Gejala objektif sinusitis akut yaitu tampak bengkak pada muka pasien. Gejala sinusitis maksila berupa pembengkakan pada pipi dan kelopak mata bawah. Gejala sinusitis frontal berupa pembengkakan pada dahi dan kelopak mata atas. Pembengkakan jarang terjadi pada sinusitis etmoid kecuali ada komplikasi.

Rinoskopi sinusitis akut. Pemeriksaan rinoskopi anterior menampakkan mukosa konka nasi hiperemis dan edema. Terdapat mukopus (nanah) di meatus nasi medius pada sinusitis maksila, sinusitis forntal, dan sinusitis etmoid anterior. Nanah tampak keluar dari meatus nasi superior pada sinusitis etmoid posterior dan sinusitis sfenoid. Pemeriksaan rinoskopi posterior menampakkan adanya mukopus (nanah) di nasofaring (post nasal drip).

Pemeriksaan sinusitis akut. Pemeriksaan penunjang berupa transiluminasi dan radiologik dapat kita gunakan untuk membantu diagnosa sinusitis akut. Pemeriksaan transiluminasi menampakkan sinus paranasal yang sakit lebih suram / lebih gelap daripada sinus paranasal yang sehat. Pemeriksaan radiologik dapat menggunakan posisi Waters, PA, atau lateral. Akan tampak adanya perselubungan, penebalan mukosa, atau batas cairan-udara (air fluid level).

Sebaiknya kita mengambil sekret dari meatus nasi medius atau meatus nasi superior pada pemeriksaan mikrobiologik. Mikrobiologi yang mungkin kita temukan yaitu bakteri, virus atau jamur. Bakteri yang berfungsi sebagai flora normal di hidung maupun bakteri patogen keduanya bisa kita dapatkan. Bakteri patogen seperti Pneumococcus, Streptococcus, Staphyloccus, dan Haemophilus influenzae.
Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung.

Sinus yang sehat berisi udara, selain adanya sekresi dari selaput lendirnya. Apabila aliran ke dalam hidung terhambat maka sekresinya menumpuk dan terperangkap bersama udara di dalam sinus dan menekan dinding sinus yang bertulang sehingga menimbulkan rasa nyeri.

Sinusitis dapat terjadi secara akut, subakut, kronis, alergi atau hiperplastiks. Gejala sinusitis bervariasi tergantung pada tipe infeksinya. Gejala umumnya berupa hidung tersumbat dan adanya cairan ingus dari belakang hidung yang menetes ke hulu kerongkongan. Pada sinus alergi gejala utamanya adalah bersin-bersin, pengeluaran cairan terhambat, hidung terasa panas dan gatal. Infeksi sinus alergi berhubungan dengan alergi rhinitis (radang selaput lendir hidung).

Pada infeksi sinus akut gejala utamanya selain hidung tersumbat juga diikuti ingusan sesudah 24 – 48 jam dan akhirnya mengeluarkan cairan nasal disertai nanah. Gejala lainnya yaitu badan terasa sakit, sakit tenggorokan dan pusing. Pada infeksi sinus sub akut gejalanya yaitu hidung tersumbat, tidak enak pada wajah, lelah, dan pengeluaran cairan nasal yang disertai nanah yang akan berakhir lebih dari 3 minggu setelah infeksi akut berakhir. Infeksi sinus kronis gejalanya serupa dengan infeksi sinus akut, kecuali pada infeksi kronis dapat menyebabkan keluarnya cairan dari hidung secara terus menerus dan disertai nanah. Pada infeksi sinus hiperplastik menyebabkan hidung tersumbat secara kronis dan sakit kepala.

Nyeri pada sinusitis juga tergantung pada letak sinus yang sakit. Nyeri di dahi merupakan gejala khas sinusitis frontalis. Nyeri pada rahang atas dan gigi merupakan gejala infeksi sinus maksilaris. Infeksi sinus etmoid menimbulkan rasa nyeri di antara kedua mata, rasa nyeri kalau pinggiran hidung disentuh, hidung tersumbat dan tidak dapat mencium. Gejala sinusitis lainnya adalah nafas berbau tidak sedap

Sinusitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, dan alergi berkepanjangan. Alergen yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, dan lain-lain menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat berpengaruh atas timbulnya serangan sinusitis.

Meskipun sinusitis tidak dapat dicegah tetapi agar sinusitis tidak menjadi kronis, maka infeksi virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur. Hindari juga alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi. Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.

Beberapa faktor non infeksi juga dapat menimbulkan sinusitis akut yaitu :

  • Alergi. Peradangan yang diakibatkan oleh alergi dan komplikasi dari alergi dimana seringkali tersering infeksi saluran napas dapat menyumbat saluran sinus. Ciri penderita alergi atau hipersensitif pada hihung adalah bila tidur atau dalam keadaan normal anak mulut sering terbuka, tidur malam hari kadang ngorok, sering mimisan, pagi hari sering bersin, malam hidung sering buntu, hidung seringb gatal.
  • Infeksi saluran napas berulang dan berkepanjangan. Infeksi batuk pilek dalam seminggu sembuh beberapa hari kemudian tertular lagi. Kondisi ini terjadi dalam keadaan anak dengan daya tahan tubuh yng menurun. Pada penderita alergi yang tidak terkendali seringkali disertai daya tahan tubuh yng menurun
  • Sekat hidung bengkok. Sekat hidung yang bengkok dapat menyempitkan atau menyumbat saluran sinus.
  • Polip hidung. Daging tumbuh (polip) di hidung dapat menyumbat saluran sinus.
  • Beberapa penyakit lain seperti fibrosis kistik, refluks gastroesofageal, HIV, dan penyakit imunodefisiensi lainnya dapat menyebabkan sumbatan di hidung.
  • Sumbatan yang terjadi pada sinusitis dapat bertambah parah jika terkena asap rokok atau polusi udara lainnya, karena dapat memperparah iritasi dan inflamasi yang ada.
  • Meskipun sangat jarang, jika sinusitis diperkirakan disebabkan oleh infeksi bakteri, penderita biasanya diberikan antibiotik seperti amoksisilin, doksisiklin, atau kotrimoksazol.
  • Tetapi jika sinusitis bukan disebabkan oleh bakteri, antibiotik tidak diberikan. Sebenarnya hal inilah yang seringkali terjadi

Beberapa pengobatan lain yang dapat diberikan pada sinusitis antara lain :

  • Pengobatan alergi yang mendasari timbulnya sinusitis. Penanganan alergi yang trbaik adalah harus mencari dan menghindari penyebabnya. Kesulitan utama sebenarnya adalah untuk mencari penyebab alergi.
  • Dekongestan dan kortikosteroid, baik kortikosteroid yang semprotkan di hidung maupun yang diminum.
  • Pereda nyeri dan anti demam.
  • Semprotan larutan garam ke dalam rongga hidung beberapa kali sehari.
  • Operasi Sinus. Operasi hanya dipertimbangkan jika pengobatan medis tidak memungkinkan atau jika ada gangguan hidung yang tidakdapat diperbaiki dengan obat-obatan. Tipe dari operasi yang diperlukan lebih baik ditentukan oleh ahli bedah, tetapi jaman sekarang umumnya operasi dilakukan di dalam hidung dengan bantuan dari alat endoskopi khusus.
  • Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) disarankan untuk beberapa tipe tertentu dari penyakit sinusitis. Dengan endoskopi, ahli bedah dapat melihat secara langsung ke dalam hidung, dimana pada saat yang sama mengambil jaringan yang terkena penyakit dan polip dan membersihkan saluran kecil diantara sinus. Keputusan untuk menggunakan bius setempat atau bius total harus dibuat oleh anda dan dokter anda, tergantung pada keadaaan setiap individu.
  • Balloon Sinuplasty & Pengembangan inovatif lainnya. Terdapat banyak pengembangan/ inovasi, yang paling terkenal diantaranya adalah Balloon Sinuplasty dimana sebuah balon khusus dimasukan tepat ke dalam sinus yang terinfeksi dengan bantuan Fluorokopi. Pengembangan balon akan mengakibatkan pembesaran pada pembukaan alami sinus (ostia) tanpa mengakibatkan kerusakan yang tidak diinginkan terhadap bagian dalam kulit yang sangat rapuh (mucosa).
  • Sebelum operasi, pastikan bahwa mempunyai harapan yang realistis mengenai hasil, proses penyembuhan & perawatan setelah operasi. Hasil yang baik memerlukan tidak saja teknis operasi yang baik tapi juga kerjasamaantara pasien dan dokter sepanjang proses penyembuhan. Hal yang sama pentingnya adalah kepatuhan pasien dalam mengikuti semua instruksi sebelum dan sesudah operasi.

PENCEGAHAN SINUSITIS :

  • Menghirup uap hangat.
  • Untuk menghindari berkembangnya sinusitis sewaktu penyakit demam atau alergi mnenyerang,
  • Gunakan pelega sumbatan oral atau semprotan pelega sumbatan hidung untuk jangka waktu pendek
  • Keluarkan lendir hidung secara perlahan-lahan, tutup 1 lubang hidung pada saat mengeluarkan lendir dari lubang hidung yang lain.
  • Minum banyak cairan supaya lendir tidak mengental
  • Hindari perjalanan udara. Jika anda harus bepergian dengan pesawat, gunakan semprotan pelega sumbatan hidung sebelum pesawat tinggal landas, tujuannya untuk mencegah penyumbatan di sinus sehinggalendir bisa dikeluarkan.
  • Jika anda mempunyai alergi, cobalah utuk menghindari hal-hal yang menyebabkan alergi tersebut. Jika tidak dapat dihindari, gunakan antihistamine yang dijual di toko dengan resep dokter dan atau semprotan hidung atas resep dokter untuk mengendalikan serangan alergi.
  • Kompres hangat menggunakan handuk di sekitar hidung, pipi, dan mata untuk mengurangi nyeri wajah.

PENGOBATAN
Pengobatan sinusitis bertujuan untuk menghilangkan penyumbatan, mengeringkan cairan sinus hidung, serta menghilangkan infeksi dan rasa nyeri. Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi sinusitis mempunyai efek antara lain sebagai antiradang atau anti-infeksi, menghilangkan nyeri, mengurangi sumbatan lendir dan melancarkan pernafasan.


Sumber:

http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/08/08/sinusitis-pada-anak-sering-terjadi-pada-penderita-alergi/

Minggu, 21 Maret 2010

Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS)







Setelah diketahui kita menderita sinusitis dan polip dari pemeriksaan dokter dan pemeriksaan tambahan seperti foto rontgen/CT Scan sinus, biasanya pengobatan sinusitis dan polip sangat bergantung dari derajat ringan-beratnya penyakit, tapi pada umumnya pengobatan pertama adalah pemberian antibiotika dan anti peradangan, lebih kurang 2-3 minggu.

Kemudian dilakukan evaluasi apakah ada perbaikan yang berarti, jika dokter dan pasien merasakan tidak ada perubahan maka tindakan selanjutnya adalah operasi.


Jenis operasi juga banyak pertimbangannya, tergantung dari kondisi pasien dan keadaan berat penyakitnya.Jenis operasai sinus, ada yang hanya dilakukan pencucian (irigasi) di daerah sinus yang terkena, umumnya hanya pada daerah sinus maksilaris ( daerah pipi ).

Untuk sinus yang lain letaknya lebih sulit, biasanya resiko juga lebih besar, perlu tekhnik operasi yang yang lebih canggih dan keahlian yang tinggi.


Saat ini operasi banyak dilakukan menggunakan endoskopi, operasinya di sebut Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF) atau Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS). Di sini operasi memperbaiki sumbatan pada sinus-sinus yang terinfeksi. Pada tahun 1980-an terjadi suatu revolusi dalam bidang bedah sinus yang menyebabkan diciptakannya FUNCTIONAL ENDOSCOPIC SINUS SURGERY,atau disingkat FESS. Teknik bedah ini pertama kali diajukan oleh Messerklinger dan dipopulerkan oleh Stammberger dan Kennedy.

Kunggulan FESS adalah bahwa tindakan ini jauh kurang traumatis pada tubuh di bandingkan dengan teknik-teknik lain.Pasien tidak lagi “babak belur”,dan kerap kali tidak memerlukan tampon hidung.Mereka yang memang perlu dipasangin tampon hampir selalu dapat melepaskannya keesokan harinya.Perkembangan FESS dimungkinkan oleh adanya tiga kemajuan terpisah:endoskop hidung,CT scan sinus,dan konsep KOM.

Diciptakannya endoskop sinus menyebabkan ahli bedah memiliki teknik untuk mengakses sinus.Teleskop halus dengan resolusi tinggi ini memungkinkan visualisasi yang sangat baik terhadap bagian dalam hidung.Ahli bedah tidak lagi melakukan sayatan melalui gusi atau wajah ,tetapi kini dapat masuk melalui lubang hidung dan memperoleh gambar bagian dalam rongga hidung sinus yang terang dan telah diperbesar

Perkembangan yang pesat di bidang kedokteran juga membawa perubahan dalam penatalaksanan sinusitis. Tersedianya alat diagnostik CT scan telah membuat pencitraan sinus paranasal lebih jelas dan terinci, sedangkan dipopulerkannya pemakaian alat endoskop untuk operasi bedah sinus menciptakan tindakan pengobatan yang tidak radikal tetapi dapat lebih tuntas. Saat ini FESS populer sebagai teknik operasi terkini dalam penatalaksanaan sinusitis kronik, polip hidung, tumor hidung dan sinus paranasal, dan kelainan lainnya.
















Sumber:


http://d132a.wordpress.com/2008/06/04/bagaimana-mengobati-sinusitis-dan-polip/

http://materikedokteran.blogspot.com/2009/08/menyembuhkan-sinusitis-dengan-fess.html

Apa itu Sinusitis ?


Sinusitis, merupakan salah satu penyakit atau kelainan pada sinus paranasal yang akhir-akhir ini semakin meningkat angka kejadiannya. Dampak yang ditimbulkan oleh penyakit ini bervariasi, mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. Betapapun ringannya dampak yang ditimbulkan, penyakit ini selalu menyebabkan penurunan kualitas hidup penderitanya. Sehingga akan terjadi pula kerugian, baik yang dapat ternilai maupun yang tidak dapat ternilai harganya.

Sinusitis merupakan suatu proses peradangan pada mukosa atau selaput lendir sinus paranasal. Akibat peradangan ini dapat menyebabkan pembentukan cairan atau kerusakan tulang di bawahnya. Sinus paranasal adalah rongga-rongga yang terdapat pada tulang-tulang di wajah. Terdiri dari sinus frontal (di dahi), sinus etmoid (pangkal hidung), sinus maksila (pipi kanan dan kiri), sinus sfenoid (di belakang sinus etmoid).
Definisi sinusitis yang paling sederhana berasal dari akar bahasa latinnya.Akhiran umum dalam dunia kedokteran itis berarti “peradangan”,karena itu sinusitis adalah suatu peradangan sinus.
Sinusitis adalah masalah sinus.Didalam hidung kita terdapat empat pasang sinus yaitu







• Sinus Etmoidalis yang terletak di belakang jembatan hidung ,diantara kedua mata.
• Sinus Maksilaris adalah sinus pipi.Sinus ini terletak di belakang tulang pipi,meluas dari tepat dibawah mata hingga ke tepat di atas gigi atas.Akar gigi di rahang atas sering menonjol ke dalam dasar sinus maksilaris,yang menjadi penyebab mengapa banyak orang yang menderita infeksi sinus mengalami sakit gigi.Sinus maksilaris biasanya adalah sinus yang pertama kali terbentuk di dalam rahim.Sinus maksilaris biasanaya berbentuk segitiga dan berukuran seperti kenari besar.
• Sinus Frontalis adalah sinus dahi.Sinus ini terletak di dalam tulang frontal dahi.Dinding belakang sinus frontalis sebenarnya membentuk tulang yang menutupi otak.Ukurannya sinus frontalis dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain.Menariknya 10% populasi tidak pernah membentuk sinus frontalis dan kita tidak tahu alasannya.
• Sinus sfenoidalis dapat dianggap sebagai sinus dalam.Sinus ini terletak di bagian belakang hidung,jauh di dalam tengkorak,terletak di bagian belakang hidung,jauh di dalam tengkorak,terletak di lokasi di mana mata dan otak bertemu.

Didalam hidung kita juga mempunyai KOM atau kompleks Ostiomeatus yang merupakan sebagai pintu pagar sempit ----daerah sempit di meatus medius,tempat mengalirnya lendir dari sinus ke hidung-----tempat keluar masuknya cairan lendir atau udara ke dalam sinus.
Karena Di dalam sinus terdapat lendir,silia dan kelenjar.Sehingga ketika sinus yang sehat tersumbat lendir akan mengalir balik dan pintu dari sinus (ostium) juga tersumbat dan silia berhenti bergerak secara efektif,dan drainase dari sinus terhenti kemudian hidung mulai merasa tersumbat,dan setelah beberapa hari atau minggu, mulai merasakan tekanan sinus di wajah atau dahi karena produksi lendir yang seharusnya keluar melalui KOM tidak dapat keluar karena sinus tersumbat.
Penyebab timbulnya sinusitis,namun berbagai penyebab itu termasuk dalam salah satu dari tiga kategori besar anatomis misalnya patah tulang hidung,polip hidung,tumor dll,genetis misalnya penyakit imunodefisiensi,asma triad dll dan lingkungan misalnya alergi,asap rokok,flu,polutan udara dll.

PENYEBAB SINUSITIS
Sinus paranasal salah satu fungsinya adalah menghasilkan lendir yang dialirkan ke dalam hidung, untuk selanjutnya dialirkan ke belakang, ke arah tenggorokan untuk ditelan ke saluran pencernaan. Semua keadaan yang mengakibatkan tersumbatnya aliran lendir dari sinus ke rongga hidung akan menyebabkan terjadinya sinusitis. Secara garis besar penyebab sinusitis ada 2 macam, yaitu faktor lokal dan faktor sistemik. Faktor lokal adalah semua kelainan pada hidung yang dapat mengakibatkan terjadinya sumbatan; antara lain infeksi, alergi, kelainan anatomi, tumor, benda asing, iritasi polutan dan gangguan pada mukosilia (rambut halus pada selaput lendir). Faktor sistemik adalah keadaan di luar hidung yang dapat menyebabkan sinusitis; antara lain gangguan daya tahan tubuh (diabetes, AIDS), penggunaan obat-obat yang dapat mengakibatkan sumbatan hidung.

DIAGNOSIS SINUSITIS
Setiap orang dapat melakukan diagnosis pada dirinya sendiri apakah terkena sinusitis atau tidak. Untuk memudahkan diagnosis sinusitis dapat berpatokan pada The Task Force on Rhinosinusitis of The American Assosiation of Otolaryngology Head and Neck Surgery, dengan menggunakan gejala mayor dan minor

GEJALA MAYOR GEJALA MINOR
-Nyeri / berat / tertekan pada wajah -Nyeri kepala
-Hidung buntu -Napas bau
-Lendir / ingus kekuningan / kehijauan -Nyeri gigi
-Gangguan membau -Batuk
-Panas -Nyeri / berat / tertekan pada telinga
Sangkaan sinusitis apabila terdapat
- minimal 2 gejala mayor atau
- 1 gejala mayor disertai dengan minimal 2 gejala minor

GEJALA SINUSITIS
Ada beberapa gejala yang terjadi saat infeksi sinus.kita mulai dengan 3 besar yang dialami banyak orang Nyeri dan tekanan,nyeri tumpul berdenyut,”kemeng”,atau tekanan yang merupakan tanda utama sinusitis terjadi akibat yang ditimbulkan oleh jaringan yang meradang pada ujung-ujung saraf di dinding dalam sinus.lokasi nyeri ini kerap kali khas untuk sinus yang terinfeksi:
• Sinusitis Frontalis menyebabkan nyeri dahi atau sakit kepala • Sinusitis Maksilaris menyebabkan nyeri pipi,yang mungkin menyebar ke gigi di rahang atas. • Sinusitis Etmoidalis menyebabkan nyeri di antara mata atau di jembatan hidung • Sinusitis Sfenoidalis menyebabkan nyeri di belakang mata,di puncak kepala,atau di sepanjang tengkuk

KESULITAN BERNAPAS DAN PENYUMBATAN
Kombinasi pembengkakan membran atau selaput hidung dan peningkatan pembentukan lendir menyebabkan anda sulit atau mustahil bernapas melalui hidung.Penyumbatan ini dapat mengenai satu atau kedua sisi hidung.Bagi sebagian penderita sinusitis,istilah penyumbatan merujuk bukan pada tersumbatnya pernapasan hidung,melainkan pada perasaan penuh atau tersumbat di wajah,terutama di pipi.Sensasi ini disebabkan oleh tersumbatnya sinus itu sendiri.Jika ostium yang membengkak tertutup,membrane mukosa pada sinus akan menyerap oksigen,menghasilkan tekanan negative,yang dapat menimbulkan sensasi penyumbatan wajah atau bahkan nyeri.

POSTNASAL DRIP
Lendir dari sinus secara normal mengalir dalam jumlah kecil ke dalam hidung dan turun ke belakang tenggorokan sebelum tertelan.Selama infeksi,meningkatnya sekresi oleh hidung dan lendir menyebabkan bertambahnya jumlah lendir,yang sering lebih kental dan berwarna kuning atau hijau.Lendir ini ,yang mungkin mengandung banyak bakteri dan sel darah putih,mengalir kebawah ke belakang hidung dan tenggorokan.Sebagian orang juga mengeluarkan lendir dalam jumlah besar melalui bagian depan hidung.
Gejala sinusitis lainnya:
• Berkurangnya daya penciuman
• Berkurangnya daya pengecapan
• Nafas berbau
• Batuk
• Nyeri tenggorokan
• Lesu
• Rasa penuh di telinga
• Demam

PENANGANAN SINUSITIS
Sinusitis dibagi menjadi: 1. Akut (berlangsung kurang dari 4 minggu), 2. Sub akut (berlangsung antara 4 – 12 minggu), 3. Kronik (berlangsung lebih dari 12 minggu). Sinusitis akut dapat sembuh spontan atau dapat sembuh hanya dengan pemberian obat. Sinusitis akut perlu dilakukan operasi jika penderita sakit berat atau telah terjadi komplikasi atau terjadi akibat kelainan anatomi. Sinusitis kronik perlu dilakukan operasi di samping dengan pemberian obat. Prinsip penanganan sinusitis adalah di samping penanganan terhadap sinusitisnya juga harus dilakukan penanganan terhadap penyebabnya.
Cara operasi paling mutakhir terhadap sinusitis adalah dengan metode FESS (Functional Endoscopic Sinus Surgery) atau BSEF (Bedah Sinus Endoskopik Fungsional). Operasi ini menggunakan peralatan canggih (yang kebetulan sudah dimiliki RS Panti Wilasa Dr Cipto), di mana operasi dapat dilakukan secara terarah dan trauma yang ditimbulkan dapat ditekan seminimal mungkin. Tetapi sayangnya tidak semua rumah sakit mempunyai peralatan ini, karena di samping mahal juga tidak semua dokter THT dapat mengoperasikannya.

KOMPLIKASI SINUSITIS
Seperti halnya penyakit-penyakit yang lain, sinusitis juga dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi sinusitis di antaranya:
§ Otak (infeksi pada otak atau timbunan nanah pada otak)
§ Mata (infeksi pada jaringan di sekitar bola mata, infeksi bola mata, pecahnya bola mata)
§ Infeksi tulang sekitar sinus (dapat terjadi kebocoran nanah keluar dari wajah, perubahan bentuk wajah/menonjol/membengkak)
§ Radang tenggorok yang sering kambuh
§ Radang amandel
§ Radang pita suara (sering batuk atau serak)
§ Sesak napas atau asma
§ Gangguan pencernaan (sering sakit perut, mual, muntah, diare)

PENCEGAHAN SINUSITIS ATAU KEKAMBUHAN SINUSITIS
Cara pencegahan sinusitis atau kekambuhan sinusitis dapat dikatakan bervariasi karena banyaknya faktor yang melatar belakangi terjadinya penyakit ini. Untuk mencegah terjadinya sinusitis atau mencegah kekambuhannnya, kita harus menghindari faktor-faktor yang dapat meyebabkan terjadinya sinusitis, di samping juga melakukan koreksi terhadap keadaan atau kelainan yang dapat melatarbelakangi terjadinya penyakit ini. Seorang penderita sinusitis walaupun telah menjalani pengobatan dan operasi, akan dapat mengalami kekambuhan apabila tidak menghindari faktor-faktor penyebabnya, atau tidak dilakukan koreksi terhadap keadaan atau kelainan yang melatarbelakanginya.


Sumber:

http://majalahkasih.pantiwilasa.com/index.php?option=com_content&task=view&id=88&Itemid=74 http://materikedokteran.blogspot.com/2009/08/menyembuhkan-sinusitis-dengan-fess.html

Prolog






Sinusitis adalah peradangan sinus yang terletak dekat hidung. Sinusitis menular karena kuman-kuman dibiarkan hidup. Dengan demikian, mungkin sekali setiap orang terkena gangguan penyakit ini.


Sinusitis bisa menyerang setiap orang pada berbagai usia.





Tanda-tanda awal adalah :

- Kongesti hidung dengan sekresi berwarna hijau-kuning kadang ada bercak darah
- Perasaan tekanan di dalam kepala
- Nyeri mata
- Sakit kepala di pagi hari atau bila membungkuk ke depan
- Nyeri pipi yang mirip sakit gigi
- Batuk (kadang), biasa tidak beriak
- Tidur kadang tidak nyenyak
- Demam ( kadang)

Apabila tanda awal ini berlanjut, biasanya terjadi sumbatan muara sinus yang menyumbat sekresi dan meningkatkan rasa nyeri.


KARENA INFEKSI

Penyakit ini terjadi karena infeksi pada sinus, karena selesma atau karena infeksi saluran pernapasan bagian atas. Infeksi ini dapat terkomplikasi oleh bakteri yang biasanya tinggal di hidung dan tenggorokan.

Selain karena infeksi, sinusitis terjadi karena iritasi saluran hidung yang disebabkan oleh :

- Alergi
- Kebiasaan merokok
- Bersin yang keras dengan menutup mulut
- Udara dingin yang membuat kita menggigil
- Berenang terutama terjun masuk kolam tanpa menutup hidung
- Kondisi tubuh lemah

Resiko akan meningkat bila ada penyakit yang sedang diderita dan berpotensi menurunkan daya tahan tubuh. Risiko lain adalah asap rokok yang diisap baik oleh orang lain maupun diri sendiri.

Udara dingin atau yang beruap di luar dan panas kering di dalam ruangan bisa juga meningkatkan risiko sakit. Yang patut kita hindari adalah kontak dengan banyak orang di tempat umum dan peniupan hidung yang berlebihan selama infeksi saluran napas bagian atas terjadi. Satu-satunya langkah yang bisa dicegah adalah dengan menjaga kadar kelembaban 45 รข€“ 50% pada ruangan yang panas selama musim dingin. Jangan menahan bersin karena akan semakin membuat nyeri.


PERIKSA KE DOKTER

Sinusitis bisa komplikasi menimbulkan komplikasi berupa meningitis atau abses otak, perawatan dan menghindari faktor peningkatan risiko bisa menyembuhkan penyakit ini. Segeralah berobat ke dokter.


Tindakan perawatan Umum

1. Menggunakan pelembab untuk membantu mengencerkan sekresi, sehingga akan akan mengalir dengan mudah
2. Untuk bayi dan anak kecil yang tidak dapat mengembus hidung, gunakan aspirator untuk menyedot masing-masing lubang dengan lembut sebelum menggunakan obat tetes.
3. Menggunakan panas untuk mengurangi nyeri dalam sinus dan hidung. Bisa juga menggunakan bantalan panas listrik atau kompres hangat
4. Jangan biarkan orang lain menggunakan obat tetes hidung anda. Mereka akan terkontaminasi oleh infeksi. Buanglah obat setelah dipakai
5. Jangan menggunakan obat tetes hidung setelah batas waktu lewat. Obat dapat mengganggu fungsi hidung dan sinus yang normal serta bisa menjadi aditif.


BILA TERJADI PERDARAHAN

Selama sakit, secara bertahap lakukan aktivitas seperti biasa. Anda tidak perlu melakukan diet khusus untuk mengobati infeksi. Satu-satunya langkah paling mudah adalah minum cairan sebanyak mungkin agar proses pengenceran sekres semakin terbantu

Tanda-tanda penting untuk segera menghubungi dokter adalah :
- Demam dengan suhu 38.3 C
- Perdarahan dari hidung
- Sakit kepala hebat
- Bengkak pada muka ( dahi, mata, sisi hidung atau pipi )
- Penglihatan kabur

Related Posts with Thumbnails