tag:blogger.com,1999:blog-69983581503599906342024-03-13T18:51:33.593+07:00Sinusitis SitePeri Kecilhttp://www.blogger.com/profile/08155652881928377740noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-6998358150359990634.post-11741782947483294322010-06-28T12:24:00.009+07:002010-06-28T12:52:11.651+07:00Sinusitis - Pengobatan yang dapat dilakukan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/TCg3akpycEI/AAAAAAAAACo/NjX_m2gnc5A/s1600/prod-image-large-nasacort.gif"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 155px; height: 276px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/TCg3akpycEI/AAAAAAAAACo/NjX_m2gnc5A/s320/prod-image-large-nasacort.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5487697075606024258" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/TCg3i_SwOOI/AAAAAAAAACw/O0ALX_WkMUQ/s1600/nasonex.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 183px; height: 240px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/TCg3i_SwOOI/AAAAAAAAACw/O0ALX_WkMUQ/s320/nasonex.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5487697220196120802" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/TCg4XKkUwUI/AAAAAAAAADA/EaC8xt5OJgI/s1600/Iliadin+0.05.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/TCg4XKkUwUI/AAAAAAAAADA/EaC8xt5OJgI/s320/Iliadin+0.05.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5487698116575805762" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><ul><li>Saline nasal spray, yang Anda semprot ke hidung Anda beberapa kali sehari untuk membilas bagian hidung Anda.</li><li>Nasal corticosteroids. Semprot hidung ini membantu mencegah dan mengobati peradangan. Contohnya termasuk fluticasone (Flonase), budesonide (Rhinocort Aqua), triamsinolon (Nasacort AQ), mometasone (Nasonex) dan beclomethasone (Beconase).</li><li>Oral atau kortikosteroid disuntikkan. Obat-obat yang digunakan untuk meredakan peradangan dari sinusitis parah, terutama jika Anda juga memiliki polip hidung. Contohnya termasuk prednisone dan methylprednisolone. Oral corticosteroids dapat menyebabkan efek samping yang serius bila digunakan jangka panjang, jadi mereka hanya digunakan untuk mengobati gejala asma parah.</li><li>Dekongestan. Obat-obat ini tersedia dalam over-the-counter (OTC) dan resep cairan, tablet dan semprot hidung. Contoh dekongestan OTC oral termasuk Sudafed dan Actifed. Semprotan hidung termasuk phenylephrine (Neo-Synephrine) dan oxymetazoline (Afrin). Obat-obat ini umumnya hanya dilakukan untuk beberapa hari di sebagian besar, kalau mereka dapat menyebabkan kemacetan pengembalian yang lebih berat (kongesti rebound).</li><li>Lebih dari penghilang rasa sakit-the-counter seperti aspirin, asetaminofen (Tylenol, orang lain) atau ibuprofen (Advil, Motrin, orang lain). Karena resiko sindrom Reye's - penyakit berpotensi mengancam jiwa - tidak pernah memberikan aspirin kepada anak-anak.</li><li>Aspirin desensitisasi pengobatan, jika Anda memiliki reaksi terhadap aspirin yang menyebabkan sinusitis. Namun, perawatan ini dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti pendarahan usus atau serangan asma parah.<br /></li></ul><br /><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(51, 0, 0); font-weight: bold;">Antibiotik</span><br />Antibiotik kadang-kadang diperlukan untuk sinusitis jika Anda memiliki infeksi bakteri. Namun, sinusitis kronis biasanya disebabkan oleh sesuatu yang lain dari bakteri dan antibiotik tidak akan membantu.<br /><br />Antibiotik digunakan untuk mengobati sinusitis kronis yang disebabkan oleh infeksi bakteri termasuk amoksisilin (Amoxil, Trimox, orang lain), doxycycline (Doryx, Monodox, orang lain) atau obat kombinasi trimetoprim-sulfametoksazol (Bactrim, Septra, orang lain). Jika infeksi tidak berkurang atau jika sinusitis datang kembali, dokter mungkin mencoba antibiotik yang berbeda.<br /><br />Jika dokter Anda tidak meresepkan antibiotik, itu penting untuk mengambil seluruh kursus pengobatan. Secara umum, ini berarti Anda harus membawa mereka selama 10 sampai 14 hari atau lebih lama lagi - bahkan setelah gejala Anda menjadi lebih baik. Jika Anda berhenti mengambil mereka lebih awal, gejala Anda mungkin kembali.<br /><br /><span style="color: rgb(51, 0, 0); font-weight: bold;">Imunoterapi</span><br />Jika alergi berkontribusi sinusitis Anda, alergi tembakan (immunotherapy) yang membantu mengurangi reaksi tubuh terhadap alergen yang spesifik dapat membantu mengatasi kondisi tersebut.<br /><br /><span style="color: rgb(51, 0, 0); font-weight: bold;">Operasi</span><br />Dalam kasus yang terus menolak perawatan atau pengobatan, pembedahan sinus endoskopik dapat menjadi pilihan. Untuk prosedur ini, dokter menggunakan endoskopi, tabung tipis fleksibel dengan lampu terpasang, untuk mengeksplorasi bagian-bagian sinus Anda. Lalu, tergantung pada sumber obstruksi, dokter dapat menggunakan berbagai alat untuk menghapus jaringan atau mencukur lagi untuk polip yang menyebabkan hidung tersumbat. Memperbesar bukaan sempit sinus juga bisa menjadi pilihan untuk mempromosikan drainase.<br />untuk terapi di rumah<br /></div><br /><ul><li> Istirahat yang cukup. Ini akan membantu tubuh Anda melawan infeksi dan pemulihan kecepatan.</li><li>Minum banyak cairan, seperti air atau jus. Ini akan membantu mencairkan sekresi mukosa dan meningkatkan drainase. Hindari minuman yang mengandung kafein atau alkohol, karena mereka bisa dehidrasi. Minum alkohol juga dapat memperburuk pembengkakan selaput sinus dan hidung.</li><li>Uap rongga sinus Anda. Menggantungkan handuk di kepala Anda saat Anda menghirup uap dari semangkuk air panas. Jauhkan uap diarahkan ke wajah Anda. Atau mandi panas, menghirup udara, hangat lembab. Hal ini akan membantu meringankan rasa sakit dan membantu menguras lendir.</li><li>Terapkan kompres hangat untuk wajah Anda. Tempat yang hangat, handuk basah di sekitar hidung, pipi dan mata untuk mengurangi nyeri wajah.</li><li>Bilas keluar lubang hidung Anda. Gunakan botol yang dirancang khusus meremas (Sinus Bilas, orang lain), lampu jarum suntik atau neti pot untuk membilas lubang hidung Anda. Rumah obat ini, disebut lavage nasal, dapat membantu membersihkan sinus Anda.</li><li>Tidur dengan kepala ditinggikan. Hal ini akan membantu mengeringkan sinus Anda.<br /></li></ul><br /><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(51, 0, 0);">Sumber:</span> <span style="color: rgb(51, 0, 0);"><br /><br />http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100413012133AAQ2MGb</span> </span>Peri Kecilhttp://www.blogger.com/profile/08155652881928377740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6998358150359990634.post-27904546903318000312010-06-28T11:46:00.005+07:002010-06-28T12:17:15.664+07:00Sinusitis dan Komplikasinya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/TCgtRrBXLeI/AAAAAAAAACA/xv7PRv1qDiM/s1600/webmd_rm_photo_of_sinuses_and-allergens.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 218px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/TCgtRrBXLeI/AAAAAAAAACA/xv7PRv1qDiM/s320/webmd_rm_photo_of_sinuses_and-allergens.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5487685927580413410" border="0" /></a><i><span style="font-weight: bold;"><br /></span></i><div style="text-align: center; font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);"><i>H</i><span style=";font-family:Verdana;font-size:85%;" ><i>ati-hati lho, bila anak terkena pilek yang tak kunjung sembuh.<br />Segera periksakan ke dokter !</i></span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><p style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);"><span style=";font-family:Arial;font-size:85%;" ><span style=";font-family:Verdana;font-size:100%;" > </span></span></p><p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Apa, sih, sinusitis? Menurut <b>Dr. Mohamad Djoko Waspodo, Sp.THT,</b> dari RS International Bintaro, sinusitis merupakan penyakit infeksi yang mengenai sinus paranasal, yaitu rongga-rongga di sekitar hidung. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Sinusitis terjadi akibat komplikasi dari penyakit jalan nafas atas. Konon, penyakit ini merupakan penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia. Yang dimaksud dengan jalan nafas atas adalah hidung, tenggorokan, dan telinga. Sedangkan yang dimaksud jalan nafas bawah adalah paru-paru. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Sinusitis melatarbelakangi penyakit-penyakit lain seperti congek, sesak nafas/bronkhitis kronis, serta infeksi lambung kronis/gastritis kronis.<br /></span></span></span></p><p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><br /></span></span></span></p> <p style="color: rgb(255, 102, 0); font-weight: bold;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">MUDAH MENYERANG ANAK </span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Sinusitis mudah menyerang anak-anak yang daya tahan tubuhnya kurang baik atau anak dengan gejala alergi yang menonjol sehingga mudah terjangkit batuk-pilek. Umumnya setelah menderita influenza, anak akan terkena komplikasi sinusitis. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Sinusitis terjadi sebagai akibat dari kesembaban selaput lendir hidung karena adanya infeksi virus influenza. Sehingga menimbulkan gangguan drainase (proses pengeringan lendir) hidung dan sinus. "Lendir menjadi tertahan, tak terbuang dengan baik, sehingga menimbulkan terjadinya infeksi bakteri yang bisa berlanjut menjadi sinusitis." </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Infeksi yang terjadi di daerah sinus/rongga sekitar hidung ini akan menimbulkan gejala penyakit di sekitar hidung pula. Di sekitar hidung sendiri terdapat 4 pasang sinus paranasal. Yaitu, sinus maksila yang berada di pipi, sinus frontal di dahi, sinus etmoid di dekat mata, dan di belakang sinus etmoid terdapat sinus sfenoid. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Gejala sinusitis ditandai oleh rasa sakit di daerah dahi atau sebelah kepala. Juga terasa sakit di belakang kepala bila tengah berkonsentrasi. Selain itu akan keluar banyak dahak, terutama di pagi hari sewaktu menyikat gigi.<br /></span></span></span></p><p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><br /></span></span></span></p> <p style="color: rgb(255, 102, 0); font-weight: bold;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">KRONIS SETELAH 3 BULAN </span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Jika tidak mendapatkan penanganan yang baik, setelah berlangsung 3 bulan, penyakit ini menjadi kronis. "Disebut kronis apabila timbul jaringan/polip pada sinus. Dengan timbul polip, hidung akan menjadi tersumbat dan muncul gangguan drainase. Akibatnya, pilek tak kunjung sembuh. Lendirnya turun ke tenggorokan dengan warna seperti susu." Tak heran jika kemudian si penderita sering mengeluarkan dahak. "Sementara dahak ini mengandung infeksi. Jadi, jelas berbahaya." </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Komplikasi akibat sinusitis, terutama radang telinga tengah kronis yang dikenal dengan congek/kopok. "Hal ini terjadi akibat lendir masuk ke telinga, sehingga menjadi radang telinga tengah," terang Djoko. Gejala awalnya biasanya ditandai dengan menaiknya suhu badan anak dan memerahnya gendang telinga pendengarannya. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Congek yang tak kunjung sembuh bisa mengakibatkan tuli konduktif. Komplikasi ini terutama terjadi pada anak-anak karena jarak antara telinga dengan hidung pada anak relatif lebih pendek, sementara saluran yang menghubungkannya pun relatif lebih besar. Dengan demikian memudahkan penjalaran infeksi dari hidung ke telinga. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Komplikasi yang lebih fatal adalah terjadinya komplikasi ke selaput otak yang dikenal dengan radang selaput otak (meningitis). "Jika sudah ke taraf ini bisa membawa kematian." Gejalanya antara lain, muntah dan kejang-kejang. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Komplikasi lainnya adalah terjadinya radang saluran bronkhus kronis. Radang ini terjadi karena dahak masuk ke paru-paru, sehingga membuat si anak sesak nafas dan pusing. Hal ini bisa terjadi karena kelenjar adenoid/amandel, yaitu kelenjar getah bening yang terdapat di belakang hidung pada anak masih besar. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">"Biasanya makin besar si anak maka kelenjar adenoidnya makin mengecil," jelas Djoko. Bila adenoid membesar, secara otomatis pembuangan lendir dari sinus akan terganggu. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Komplikasi bronkhus ini sering terjadi. Dikenal dengan istilah sino-bronkhitis, yaitu suatu penyakit radang sinus kronis yang mengakibatkan terjadinya bronkhitis kronis. Di mana radang bronkhus yang tak mau sembuh akibat tertular dengan sekret dari sinus.<br /></span></span></span></p><p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><br /></span></span></span></p> <p style="color: rgb(255, 102, 0); font-weight: bold;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">PENCEGAHAN </span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah sinusitis? "Jangan biarkan anak terserang flu." Bila terkena flu, segera diberikan pengobatan yang layak. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">"Pada penderita flu, biasanya mendapat antibiotika dari dokter. Nah, yang sering terjadi kemudian, infeksi belum tuntas, obat sudah dihentikan. Hal ini bisa menyebabkan infeksi sinus menjadi kronis dan mudah menjadi kambuh apabila suatu ketika penderita tersebut terkena infeksi virus influenza." </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Karena itu pemberian obat harus adekuat, cukup lama, dan dengan dosis tepat. Jika tidak, penyakit ini tak jua sembuh dalam waktu lama walaupun sudah memperoleh antibiotika yang adekuat. "Hal ini karena timbul jaringan polypoid yang menghalangi drainase atau menyumbat drainase sinus sehingga memudahkan terjangkitnya kembali sinusitis yang pernah menginfeksi sinusnya," jelas Djoko. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Harus diingat pula, untuk menghindarkan sinusitis berarti kita harus menghindari proses infeksi atau radang pada saluran pembuangan lendir. Radang itu bermula dari adanya sumbatan oleh sekat hidung bengkok dan alergi terhadap suatu zat alergen, misalnya alergi debu rumah yang mengandung sisa-sisa tungau atau udara yang dingin. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">"Zat-zat alergen mengakibatkan pembengkakan mukosa hidung. Dan kemudian produksi lendir yang kental mengakibatkan terjadinya sumbatan, yang mengganggu drainase dan menjadi infeksi," ujar Djoko. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Sumbatan juga diakibatkan oleh pembesaran adenoid. Kadang-kadang adenoid ini tetap membesar. Inilah yang menimbulkan gangguan. "Sehingga untuk menghindarkan terjadinya sinusitis usahakan supaya keadaan itu tidak terjadi. Bila amandel itu terkena infeksi dan menjadi panas, artinya sering kambuh selama lima kali setahun sebaiknya amandelnya dibuang saja," kata Djoko.<br /></span></span></span></p><p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><br /></span></span></span></p> <p style="color: rgb(255, 102, 0); font-weight: bold;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">PENGOBATAN </span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Sinus bisa ditanggulangi dengan cara operasi. Terlebih lagi dengan munculnya teknik-teknik operasi baru yang mempergunakan peralatan canggih seperti endoscope dan microscope dengan hasil yang lebih baik. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Yang perlu diingat, terang Djoko, "Operasi sinus tak perlu ditakutkan karena tak menimbulkan rasa sakit seperti operasi sinus sebelum era endoscopy." Selain itu, dalam operasi ini juga akan dilakukan bius total maupun lokal. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Endoscopy adalah suatu alat kecil panjang menggunakan lensa, semacam kamera yang dilengkapi dengan lampu untuk melihat, seperti penglihatan miksroskopik. Alat tersebut bisa didekatkan pada objek yang akan dioperasi dan bisa melihat sesuatu yang terhalang benda lain. "Alat tersebut dimasukkan ke dalam hidung, saluran yang sempit dan mempersiapkan pandangan yang cukup untuk bisa mengoreksi atau mengoperasi sehingga bisa memperbaiki penyumbatan, membuka atau menambal, serta menyumbat kembali dan mengatasi perdarahan yang terjadi." </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Operasi dilakukan dengan metode FESS <i>(Functional Endoscopic Sinus Surgery)</i> yang sama sekali tak menyakitkan. "Diagnosa dilakukan melalui foto rontgen dan juga dilakukan pemeriksaan kondisi kesehatan lewat pemeriksaan darah, urine, dan dilakukan <i>check up</i> foto dada dan rekam jantung." </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Pada waktu dilakukan bius total, penderita juga disuntik bius lokal sehingga saat tersadar tak akan merasa sakit. Penyumbatan hidung dilakukan hanya pada saluran pembuangan lendir sinus, dengan tali pada sumbatannya untuk memudahkan pencabutan. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Penderita pun tetap leluasa bernafas menggunakan hidung dan tak perlu disedot karena penderita bisa membuang ingus sendiri bila merasa tersumbat. Pada waktu mencabut tampon, sebelumnya juga akan diberikan suntikan melalui alat yang dipasang pada waktu penderita pertama kali mau dilakukan bius total. "Dengan demikian penderita tak merasakan sakit akibat jarum suntikan. Suntikan yang diberikan sebelum mencabut tampon adalah obat anti perdarahan dan obat anti sakit." </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Dengan dilakukan prosedur operasi seperti ini maka sakit kepala, sakit belakang kepala, sakit tenggorok, dan gangguan karena sinusitis akan segera tuntas. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Selain itu, operasi pada anak tak bisa terlalu radikal. Dalam arti banyak mengambil jaringannya. Karena mereka dalam taraf pertumbuhan. "Jadi, ada syarat-syarat tertentu. Agar anak bisa tumbuh dan pembuangan lendir itu tetap terjaga kondisinya," jelas Djoko. </span></span></span></p> <p style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Penting diketahui, pengobatan semacam gurah sangat tidak dianjurkan. "Karena prosesnya dengan memasukkan suatu zat ke dalam hidung. Itu, kan, bisa merusak silia dan bagian-bagian lainnya. Jadi, pengobatannya tak bisa sembarangan." </span></span></span></p></span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><p></p></span></div><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><p style="color: rgb(51, 0, 0);font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;">Sumber:</span></p><span style="color: rgb(51, 0, 0);font-size:85%;" ><span style="font-family:georgia;">http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/msg07456.html</span></span><br /><br /></span>Peri Kecilhttp://www.blogger.com/profile/08155652881928377740noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6998358150359990634.post-6991358806993495682010-04-07T20:02:00.002+07:002010-04-07T20:09:18.121+07:00DEVIASI SEPTUM NASAL (Pergeseran Dinding Hidung)<span style="font-size:85%;">Oleh: Taufik Abidin<br /><br />Pendahuluan<br /><br /></span><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Trauma hidung banyak terjadi akibat kecelakaan yang bersifat tumpul, sehingga beresiko mengakibatkan berbagai macam komplikasi misalnya infeksi, obstruksi hidung, jaringan parut dan fibrosis, deformitas sekunder, sinekia, hidung pelana, obstruksi duktus nasoolakrimalis, dan perforasi hidung. Berdasarkan waktu, trauma hidung terbagi atas trauma baru, dimana kalus belum terbentuk sempurna; dan trauma lama, bila kalus sudah mengeras. Berdasarkan hubungan dengan telinga luar, ada yang disebut trauma terbuka dan trauma tertutup. Arah trauma menentukan kerusakan yang terjadi, misalnya bila trauma datang dari lateral, akan terjadi fraktur tulang hidung ipsilateral jika ringan, sedangkan trauma yang berat akan menyebabkan deviasi septum nasi dan fraktur tulang hidung kontralateral.</span><br /></div><span style="font-size:85%;"><br /></span><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Septum hidung merupakan bagian dari hidung yang membatasi rongga hidung kanan dan kiri. Septum nasi berfungsi sebagai penopang batang hidung (dorsum nasi). Septum nasi dibagi atas dua daerah anatomi antara lain bagian anterior, yang tersusun dari tulang rawan quadrangularis; dan bagian posterior, yang tersusun dari lamina perpendikularis os ethmoidalis dan vomer. </span><br /><br /><span style="font-size:85%;">Dalam keadaan normal, septum nasi berada lurus di tengah tetapi pada orang dewasa biasanya septum nasi tidak lurus sempurna di garis tengah. Deviasi septum dapat menyebabkan obstruksi hidung jika deviasi yang terjadi berat. Kecelakaan pada wajah merupakan faktor penyebab deviasi septum terbesar pada orang dewasa. </span><br /><br /><span style="font-size:85%;">Gejala yang paling sering timbul dari deviasi septum ialah kesulitan bernapas melalui hidung. Kesulitan bernapas biasanya pada satu hidung, kadang juga pada hidung yang berlawanan. Pada beberapa kasus, deviasi septum juga dapat mengakibatkan drainase sekret sinus terhambat sehingga dapat menyebabkan sinusitis. </span><br /></div><span style="font-size:85%;"><br /></span><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Pada kasus di bawah ini, deviasi septum yang terjadi akibat trauma tumpul dan gejala yang dialami pasien masih ringan sehingga pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik.</span><br /></div><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="font-size:85%;"><b style="">Definisi<br /><br /></b></span><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Deviasi septum ialah suatu keadaan dimana terjadi peralihan posisi dari septum nasi dari letaknya yang berada di garis medial tubuh. </span><br /></div><span style="font-size:85%;"><br />Deviasi septum dibagi atas beberapa klasifikasi berdasarkan letak deviasi, yaitu:</span> <ol style="margin-top: 0in;font-family:georgia;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size:85%;">Tipe I; benjolan unilateral yang belum mengganggu aliran udara.</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size:85%;">Tipe II; benjolan unilateral yang sudah mengganggu aliran udara, namun masih belum menunjukkan gejala klinis yang bermakna.</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size:85%;">Tipe III; deviasi pada konka media (area osteomeatal dan turbinasi tengah).</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size:85%;">Tipe IV, “S” septum (posterior ke sisi lain, dan anterior ke sisi lainnya).</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size:85%;">Tipe V; tonjolan besar unilateral pada dasar septum, sementara di sisi lain masih normal.</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size:85%;">Tipe VI; tipe V ditambah sulkus unilateral dari kaudal-ventral, sehingga menunjukkan rongga yang asimetri.</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size:85%;">Tipe VII; kombinasi lebih dari satu tipe, yaitu tipe I-tipe VI.</span></li></ol><span style=";font-family:georgia;font-size:85%;" ><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_KYVIN7eqnmQ/SaL4sF-Id5I/AAAAAAAAACE/58YNmF2g968/s1600-h/deviasi+septum.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 282px; height: 320px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_KYVIN7eqnmQ/SaL4sF-Id5I/AAAAAAAAACE/58YNmF2g968/s320/deviasi+septum.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5306076747396577170" border="0" /></a></span><span style="font-size:85%;"><br /></span><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Bentuk-bentuk dari deformitas hidung ialah deviasi, biasanya berbentuk C atau S; dislokasi, bagian bawah kartilago septum ke luar dari krista maksila dan masuk ke dalam rongga hidung; penonjolan tulang atau tulang rawan septum, bila memanjang dari depan ke belakang disebut krista, dan bila sangat runcing dan pipih disebut spina; sinekia, bila deviasi atau krista septum bertemu dan melekat dengan konka dihadapannya.</span></div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;"><o:p> </o:p></span></p><span style="font-size:85%;"><b style="">Etiologi<br /></b></span><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Penyebab deviasi septum nasi antara lain trauma langsung, <i style="">Birth Moulding Theory </i>(posisi yang abnormal ketika dalam rahim), kelainan kongenital, trauma sesudah lahir, trauma waktu lahir, dan perbedaan pertumbuhan antara septum dan palatum.</span><span style="font-size:85%;"><br /><br />Faktor resiko deviasi septum lebih besar ketika persalinan. Setelah lahir, resiko terbesar ialah dari olahraga, misalnya olahraga kontak langsung (tinju, karate, judo) dan tidak menggunakan helm atau sabuk pengaman ketika berkendara.</span></div> <span style="font-size:85%;"><b style="">Diagnosis<br /></b></span><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Deviasi septum biasanya sudah dapat dilihat melalui inspeksi langsung pada batang hidungnya. Namun, diperlukan juga pemeriksaan radiologi untuk memastikan diagnosisnya. Dari pemeriksaan rinoskopi anterior, dapat dilihat penonjolan septum ke arah deviasi jika terdapat deviasi berat, tapi pada deviasi ringan, hasil pemeriksaan bisa normal.</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Deviasi septum yang ringan tidak akan mengganggu, akan tetapi bila deviasi itu cukup berat, menyebabkan penyempitan pada satu sisi hidung. Dengan demikian, dapat mengganggu fungsi hidung dan menyebabkan komplikasi.</span><span style=";font-family:arial;font-size:85%;" ><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_KYVIN7eqnmQ/SaL4qPsZ3dI/AAAAAAAAAB8/aySCP00dxMw/s1600-h/sleep_septoplasty2.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 210px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_KYVIN7eqnmQ/SaL4qPsZ3dI/AAAAAAAAAB8/aySCP00dxMw/s320/sleep_septoplasty2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5306076715646836178" border="0" /></a></span><br /></div><span style=";font-family:arial;font-size:85%;" ><br /></span><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Gejala yang sering timbul biasanya adalah sumbatan hidung yang unilateral atau juga bilateral. Keluhan lain ialah rasa nyeri di kepala dan di sekitar mata. Selain itu, penciuman juga bisa terganggu apabila terdapat deviasi pada bagian atas septum.</span><br /></div><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="font-size:85%;"><b style="">Penatalaksanaan<br /><br /></b></span><ul style="margin-top: 0in;font-family:arial;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size:85%;">Analgesik. Digunakan untuk mengurangi rasa sakit.</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size:85%;">Dekongestan, digunakan untuk mengurangi sekresi cairan hidung.</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size:85%;">Pembedahan.</span></li><ul style="margin-top: 0in;" type="circle"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size:85%;">Septoplasti. </span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size:85%;">SMR (Sub-Mucous Resection). </span></li></ul></ul><span style="font-size:85%;"><b style="">Komplikasi<br /><br /></b></span><div style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size:85%;">Deviasi septum dapat menyumbat ostium sinus, sehingga merupakan faktor predisposisi terjadinya sinusitis. Selain itu, deviasi septum juga menyebabkan ruang hidung sempit, yang dapat membentuk polip.</span><br /></div><span lang="IN" style="font-size:85%;"><br /></span><span style="font-size:85%;"><br />Sumber:<br /><br /><span style="color: rgb(51, 0, 0);">http://tht-fkunram.blogspot.com/2009/02/deviasi-septum-nasal-pergeseran-dinding.html</span><br /><br /></span>Peri Kecilhttp://www.blogger.com/profile/08155652881928377740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6998358150359990634.post-18884967240265495622010-04-07T10:20:00.002+07:002010-04-07T19:56:03.186+07:00Septum Deviasi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S7x_7qUdHmI/AAAAAAAAABg/-YhNCEugzlk/s1600/nos.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 291px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S7x_7qUdHmI/AAAAAAAAABg/-YhNCEugzlk/s320/nos.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457377511415291490" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S7yAKHWk-_I/AAAAAAAAABo/B_Ton3m3I-Q/s1600/pic-deviated-septum.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 217px; height: 143px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S7yAKHWk-_I/AAAAAAAAABo/B_Ton3m3I-Q/s320/pic-deviated-septum.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457377759726992370" border="0" /></a><br /><br /><br /><span style="font-size:85%;">Oleh : Muhammad al-Fatih II<br /><br /></span><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;"> Deviasi septum nasi adalah kelainan bentuk septum nasi akibat trauma dan pertumbuhan tulang rawan yang tidak seimbang. Bentuk septum nasi yang normal adalah lurus dan berada di tengah rongga hidung kecuali septum nasi orang dewasa yang tidak lurus sempurna.</span> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Trauma merupakan penyebab terbanyak deviasi septum nasi. Trauma bisa saja kita alami sesudah lahir, selama partus dan masa janin intrauterin. Ketidakseimbangan pertumbuhan tulang rawan septum nasi yang terus tumbuh dapat pula menyebabkan deviasi septum nasi dimana pada saat bersamaan batas atas dan batas bawah septum nasi telah menetap.</span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Deviasi septum nasi yang ringan tidak menimbulkan gangguan. Gangguan dapat terjadi pada deviasi septum nasi yang cukup berat. Fungsi hidung akan terganggu dan lama-kelamaan bisa menyebabkan komplikasi.</span></p> <p><span style="font-size:85%;">Ada 4 bentuk deformitas septum nasi, yaitu :</span></p> <p><span style="font-size:85%;">a. Deviasi. Deviasi septum nasi berbentuk huruf C dan S.<br />b. Dislokasi. Bagian bawah tulang rawan septum nasi keluar dari krista maksila dan masuk ke dalam rongga hidung.<br />c. Penonjolan. Penonjolan tulang dan kartilago septum nasi berbentuk krista dan spina. Bentuk krista berupa penonjolan yang memanjang dari depan ke belakang. Bentuk spina berupa penonjolan yang runcing dan pipih.<br />d. Sinekia. Sinekia merupakan pertemuan dan perlekatan antara deviasi atau krista septum nasi dengan konka nasi yang berada di hadapannya sehingga makin memperberat obstruksi nasi.<br />Terapi deviasi septum nasi kita sesuaikan dengan keadaan pasien. Apakah deviasi tersebut menimbulkan keluhan yang nyata buat pasien ? Jika tidak ada gejala atau keluhan pasien sangat ringan, kita tidak perlu melakukan koreksi septum nasi. Jika ada keluhan yang nyata maka tindakan koreksi septum nasi perlu kita lakukan.</span></p><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S7yAX-7eo0I/AAAAAAAAAB4/KhLg-RrVDqU/s1600/deviasi+septum.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 282px; height: 320px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S7yAX-7eo0I/AAAAAAAAAB4/KhLg-RrVDqU/s320/deviasi+septum.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457377997984015170" border="0" /></a><p><span style="font-size:85%;"><br /></span></p><p><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S7yAQS9tNrI/AAAAAAAAABw/6E1_8vrixV4/s1600/Nose-12AB.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 244px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S7yAQS9tNrI/AAAAAAAAABw/6E1_8vrixV4/s320/Nose-12AB.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457377865923114674" border="0" /></a></p><p><span style="font-size:85%;">Tindakan operatif deviasi septum nasi, yaitu :</span></p> <span style="font-size:85%;">Reseksi submukosa septum nasi (Submucous Septum Resection/SMR).<br />Septoplasti atau reposisi septum nasi.<br /><br /><br />Sumber:<br /><br /><span style="color: rgb(51, 0, 0);">http://hennykartika.wordpress.com/category/hidung/page/2/</span><br /></span>Peri Kecilhttp://www.blogger.com/profile/08155652881928377740noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6998358150359990634.post-51458640499631948942010-04-07T10:17:00.001+07:002010-04-07T10:20:02.392+07:00Epitaksis / Perdarahan Hidung<p><span style="font-size:85%;">Defenisi </span></p><p><span style="font-size:85%;">Perdarahan dari hidung. Sering ditemukan sehari-hari, hampir sebagian besar dapat berhenti sendiri. Harus diingat epitaksis bukan merupakan suatu penyakit tetapi merupakan gejala dari suatu kelainan. </span></p><p><span style="font-size:85%;">Etiologi<br />Seringkali epitaksis timbul spontan tanpa dapat ditelusuri penyebabnya, tetapi terkadang epitaksis ditimbulkan oleh trauma. Berbagai penyebab epitaksis dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu lokal dan sistemik. Penyebab lokal yang tersering adalah Trauma, infeksi, neoplasma dan kelainan kongenital. Penyebab lainnya adalah kelainan sitemik, seperti penyakit jantung, kelainan darah, infeksi, perubahan tekanan atmosfer dan gangguan endokrin.<br />Trauma </span></p><p><span style="font-size:85%;">Perdarahan hidung dapat terjadi setelah trauma ringan, misalnya mengeluarkan ingus secara tiba-tiba dan kuat, mengorek hidung, dan trauma yang hebat seperti terpukul, jatuh atau kecelakaan. Selain itu juga dapat disebabkan oleh iritasi gas yang merangsang, benda asing di hidung dan trauma pada pembedahan.<br />Infeksi </span></p><p><span style="font-size:85%;">Infeksi hidung dan sinus paranasal seperti rhinitis atau sinusitis juga dapat menyebabkan perdarahan hidung.<br />Neoplasma </span></p><p><span style="font-size:85%;">Hemangioma dan karsinoma adalah yang paling sering menimbulkan gejala epitaksis.<br />Kongenital </span></p><p><span style="font-size:85%;">Penyakit turunan yang dapat menyebabkan epitaksis adalah telengiaktasis hemoragik herediter<br />Penyakit kardiovaskular </span></p><p><span style="font-size:85%;">Hipertensi dan kelainan pada pembuluh darah di hidung seperti arteriosklerosis, sirosis, sifilis dan penyakit gula dapat menyebabkan terjadinya epitaksis karena pecahnya pembuluh darah.<br />Kelainan Darah </span></p><p><span style="font-size:85%;">Trombositopenia, hemophilia, dan leukemia<br />Infeksi sistemik </span></p><p><span style="font-size:85%;">Demam berdarah, Demam tifoid, influenza dan sakit morbili<br />Perubahan tekanan atmosfer </span></p><p><span style="font-size:85%;">Caisson disease (pada penyelam) </span></p><p><span style="font-size:85%;">Gejala dan Tanda<br />Perdarahan dari hidung, gejala yang lain sesuai dengan etiologi yang bersangkutan.<br />Epitaksis berat, walaupun jarang merupakan kegawatdaruratan yang dapat mengancam keselamatan jiwa pasien, bahkan dapat berakibat fatal jika tidak cepat ditolong. Sumber perdarahan dapat berasal dari depan hidung maupun belakang hidung. Epitaksis anterior (depan) dapat berasal dari pleksus kiesselbach atau dari a. etmoid anterior. Pleksus kieselbach ini sering menjadi sumber epitaksis terutama pada anak-anak dan biasanya dapat sembuh sendiri. </span></p><p><span style="font-size:85%;">Epitaksis posterior (belakang) dapat berasal dari a. sfenopalatina dan a etmoid posterior. Perdarahan biasanya hebat dan jarang berhenti sendiri. Sering ditemukan pada pasien dengan hipertensi, arteriosklerosis atau pasien dengan penyakit jantung. </span></p><p><span style="font-size:85%;">Beberapa pemeriksaan yang diperlukan adalah Pemeriksaan darah Lengkap dan Fungsi Hemostasis </span></p><p><span style="font-size:85%;">Penatalaksanaan<br /> Tiga prinsip utama dalam menanggulangi epitaksis adalah<br />Menghentikan perdarahan<br />Mencegah komplikasi yang timbul akibat perdarahan seperti syok atau infeksi<br />Mencegah berulangnya epitaksis </span></p><p><span style="font-size:85%;">Jika pasien dalam keadaan gawat seperti syok atau anemia lebih baik diperbaiki dulu keadaan umum pasien baru menanggulangi perdarahan dari hidung itu sendiri. </span></p><p><span style="font-size:85%;">Menghentikan perdarahan<br />Menghentikan perdarahan secara aktif dengan menggunakan kaustik atau tampon jauh lebih efektif daripada dengan pemberian obat-obat hemostatik dan menunggu darah berhenti dengan sendirinya. Jika pasien datang dengan perdarahan maka pasien sebaiknay diperiksa dalam keadaan duduk, jika terlalu lemah pasien dibaringkan dengan meletakan bantal di belakang punggung pasien. </span></p><p><span style="font-size:85%;">Sumber perdarahan dicari dengna bantuan alat penghisap untuk membersihkan hidung dari bekuan darah , kemudian dengan menggunakan tampon kapas yang dibasahi dengan adrenalin 1/ 10000 atau lidokain 2 % dimasukan ke dalam rongga hidung untuk menghentikan perdarahan atau mengurangi nyeri, dapat dibiarkan selama 3 -5 menit<br />Perdarahan Anterior </span></p><p><span style="font-size:85%;">Dapat menggunakan alat kaustik nitras argenti 20-30% atau asam triklorasetat 10% atau dengan elektrokauter. Bila perdarahan masih berlangsung maka dapat digunakan tampon anterior (kapas dibentuk dan dibasahi dengan adrenalin +Vaseline) tampon ini dapat digunakan sampai 1-2 hari.<br />Perdarahan Posterior </span></p><p><span style="font-size:85%;">Perdarahan biasanya lebih hebat dan lebih sukar dicari, dapat dilihat dengan menggunakan pemeriksaan rhinoskopi posterior. Untuk mengurangi perdarahan dapat digunakan tampon Beelloqk </span></p><p><span style="font-size:85%;">Mencegah komplikasi, sebagai akibat dari perdarahan yang berlebihan, dapat terjadi syok atau anemia, turunya tekanan darah yang mendadak dapat menimbulkan infark serebri, insufisiensi koroner, atau infark miokard, sehingga dapat menyebabkan kematian. Dalam hal ini harus segera diberi pemasangan infus untuk membantu cairan masuk lebih cepat. Pemberian antibiotika juga dapat membantu mencegah timbulnya sinusitis, otitis media akibat pemasangan tampon.</span></p><p><span style="font-size:85%;"><br /></span></p><p><span style="font-size:85%;">Sumber:</span></p><span style="font-size:85%;">http://hennykartika.wordpress.com/category/hidung/</span>Peri Kecilhttp://www.blogger.com/profile/08155652881928377740noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6998358150359990634.post-88224686790725515702010-04-07T10:10:00.001+07:002010-04-07T10:17:11.419+07:00Kriteria Rinosinusitis Akut dan Kronik pada Anak dan Dewasa<p><span style="font-size:85%;"><b>Tabel 1. Kriteria Rinosinusitis Akut dan Kronik pada Anak dan Dewasa Menurut <i>International Conference on Sinus Disease</i> 1993 & 2004.</b> Disarikan dari : Kennedy DW<sup>14 </sup>dan Meltzer<sup>15</sup>.</span></p> <p><span style="font-size:85%;"><br /></span> </p> <table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody><tr> <td valign="top" width="253"> <p><span style="font-size:85%;"><b>KRITERIA</b></span></p> </td> <td valign="top" width="170"> <p><span style="font-size:85%;"><b>RINOSINUSITIS AKUT</b></span></p> </td> <td valign="top" width="167"> <p><span style="font-size:85%;"><b>RINOSINUSITIS KRONIK</b></span></p> </td> </tr> <tr> <td valign="top" width="36"> <span style="font-size:85%;"><br /></span></td> <td valign="top" width="217"> <span style="font-size:85%;"><br /></span></td> <td valign="top" width="84"> <p><span style="font-size:85%;"><b>Dewasa</b></span></p> </td> <td valign="top" width="86"> <p><span style="font-size:85%;"><b>Anak</b></span></p> </td> <td valign="top" width="83"> <p><span style="font-size:85%;"><b>Dewasa</b></span></p> </td> <td valign="top" width="84"> <p><span style="font-size:85%;"><b>Anak</b></span></p> </td> </tr> <tr> <td valign="top" width="36"> <p><span style="font-size:85%;">1.</span></p> </td> <td valign="top" width="217"> <p><span style="font-size:85%;">Lama Gejala dan Tanda</span></p> </td> <td valign="top" width="84"> <p><span style="font-size:85%;"><></span></p> <p><span style="font-size:85%;">minggu</span></p> </td> <td valign="top" width="86"> <p><span style="font-size:85%;"><></span></p> </td> <td valign="top" width="83"> <p><span style="font-size:85%;"><u>></u> 12</span></p> <p><span style="font-size:85%;">minggu</span></p> </td> <td valign="top" width="84"> <p><span style="font-size:85%;"><u>></u> 12</span></p> <p><span style="font-size:85%;">minggu</span></p> </td> </tr> <tr> <td valign="top" width="36"> <p><span style="font-size:85%;">2.</span></p> </td> <td valign="top" width="217"> <p><span style="font-size:85%;">Jumlah episode serangan akut, masing-masing berlangsung minimal 10 hari</span></p> </td> <td valign="top" width="84"> <p><span style="font-size:85%;"><></span></p> </td> <td valign="top" width="86"> <p><span style="font-size:85%;"><></span></p> </td> <td valign="top" width="83"> <p><span style="font-size:85%;"><u>></u> 4 kali / tahun</span></p> </td> <td valign="top" width="84"> <p><span style="font-size:85%;"><u>></u> 6 kali / tahun</span></p> </td> </tr> <tr> <td valign="top" width="36"> <p><span style="font-size:85%;">3.</span></p> </td> <td valign="top" width="217"> <p><span style="font-size:85%;">Reversibilitas mukosa</span></p> </td> <td valign="top" width="170"> <p><span style="font-size:85%;">Dapat sembuh sempurna dengan pengobatan medikamentosa</span></p> </td> <td valign="top" width="167"> <p><span style="font-size:85%;">Tidak dapat sembuh sempurna dengan pengobatan medikamentosa</span></p></td></tr></tbody></table><span style="font-size:85%;"><br /><br /><br />Sumber:<br /><br /><span style="color: rgb(51, 0, 0);">http://hennykartika.wordpress.com/category/hidung/</span><br /></span>Peri Kecilhttp://www.blogger.com/profile/08155652881928377740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6998358150359990634.post-59422436374956529702010-04-07T09:57:00.001+07:002010-04-07T10:10:29.058+07:00Rinitis Alergi<span style="font-size:85%;">Oleh : Muhammad al-Fatih II</span> <p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Rinitis alergi menurut WHO (2001) adalah kelainan pada hidung setelah mukosa hidung terpapar oleh alergen yang <b>diperantarai oleh IgE</b> dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal pada hidung dan hidung tersumbat.</span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Klasifikasi rinitis alergi, yaitu :</span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Rinitis alergi intermitten (kadang-kadang). Gejalanya </span><span style="font-size:85%;">4 hari per minggu atau 4 minggu<br /></span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">sebaliknya yang persisten > 4 hari per minggu atau > 4 minggu</span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Rinitis alergi ringan. Tidak mengganggu aktivitas harian, tidur, bersantai, olahraga, belajar & bekerja.<br />Rinitis alergi sedang & berat. Mengganggu 1 atau lebih aktivitas tersebut.</span></p> <p><span style="font-size:85%;">Gejala klinik rinitis alergi, yaitu :</span></p> <ul><li><span style="font-size:85%;">Bersin patologis. Bersin yang berulang lebih 5 kali setiap serangan bersin.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Rinore. Ingus yang keluar.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Gangguan hidung. Hidung gatal dan rasa tersumbat. Hidung rasa tersumbat merupakan gejala rinitis alergi yang paling sering kita temukan pada pasien anak-anak.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Gangguan mata. Mata gatal dan mengeluarkan air mata (lakrimasi).</span></li><li><span style="font-size:85%;">Allergic shiner. Perasaan anak bahwa ada bayangan gelap di daerah bawah mata akibat stasis vena sekunder. Stasis vena ini disebabkan obstruksi hidung.</span></li></ul> <div class="snap_preview"><li><span style="font-size:85%;">Allergic salute. Perilaku anak yang suka menggosok-gosok hidungnya akibat rasa gatal.</span></li> <li><span style="font-size:85%;">Allergic crease. Tanda garis melintang di dorsum nasi pada 1/3 bagian bawah akibat kebiasaan menggosok hidung.</span></li> <p><span style="font-size:85%;">Diagnosis rinitis alergi, yaitu :</span></p> <ul><li><span style="font-size:85%;">Anamnesis. </span></li><p><span style="font-size:85%;">Seringkali serangan rinitis alergi tidak terjadi di hadapan pemeriksa.</span></p><li><span style="font-size:85%;"><b>Rinoskopi anterior. </b></span></li><p><span style="font-size:85%;">Terlihat mukosa hidung edema, basah & berwarna pucat (livid), dan banyak sekret encer.</span></p><li><span style="font-size:85%;"><b>Nasoendoskopi.</b></span></li></ul> <li><span style="font-size:85%;">Sitologi hidung. </span></li> <p><span style="font-size:85%;">Kita dapat menemukan banyak eosinofil (menunjukkan alergi inhalan), basofil 5 sel/lap (menunjukkan alergi ingestan), dan sel PMN (menunjukkan infeksi bakteri).</span></p> <li><span style="font-size:85%;">Hitung eosinofi</span></li> <p><span style="font-size:85%;">l. Menggunakan darah tepi. Hasilnya bisa normal & meningkat.<br />Jenis tes diantaranya prist-paper radio immunosorbent test untuk memeriksa IgE total; radio immunosorbent test (RAST) & enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) test keduanya untuk memeriksa IgE spesifik.<br /><b>Uji kulit. </b><br /><b>Untuk mencari alergen penyebab secara invivo</b><br />Jenisnya skin end-point tetration/SET (uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri), prick test (uji cukit), scratch test (uji gores), challenge test (diet eliminasi dan provokasi) khusus untuk alergi makanan (ingestan alergen) dan provocative neutralization test atau intracuteneus provocative food test (IPFT) untuk alergi makanan (ingestan alergen).</span> </p> <p><span style="font-size:85%;">Terapi rinitis alergi, yaitu :</span></p> <p><span style="font-size:85%;"><b>Hindari kontak & eliminasi</b>. Keduanya merupakan terapi paling ideal. Hindari kontak dengan alergen penyebab (avoidance). Eliminasi untuk alergen ingestan (alergi makanan).<br /><b>Simptomatik. </b>Terapi medikamentosa yaitu antihistamin, dekongestan dan kortikosteroid.<br /><b>Operatif.</b> Konkotomi merupakan tindakan memotong konka nasi inferior yang mengalami hipertrofi berat. Lakukan setelah kita gagal mengecilkan konka nasi inferior menggunakan kauterisasi yang memakai AgNO3 25% atau triklor asetat.<br /><b>Imunoterapi. </b>Jenisnya desensitasi, hiposensitasi & netralisasi. Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody. Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat, berlangsung lama dan hasil pengobatan lain belum memuaskan. Netralisasi tidak membentuk blocking antibody dan untuk alergi ingestan.<br /><b><br />Komplikasi rinitis alergi,</b> yaitu :</span> </p> <ul><li><span style="font-size:85%;">Polip hidung. Rinitis alergi dapat menyebabkan atau menimbulkan kekambuhan polip hidung.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Otitis media. Rinitis alergi dapat menyebabkan otitis media yang sering residif dan terutama kita temukan pada pasien anak-anak.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Sinusitis paranasal.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Otitis media dan sinusitis paranasal bukanlah akibat langsung dari rinitis alergi melainkan adanya sumbatan pada hidung sehingga menghambat drainase.</span></li></ul><span style="font-size:85%;"><br /><br />Sumber:<br /><br />http://hennykartika.wordpress.com/category/hidung/page/2/<br /></span></div>Peri Kecilhttp://www.blogger.com/profile/08155652881928377740noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6998358150359990634.post-91577200839452980182010-03-22T13:54:00.002+07:002010-03-22T14:02:42.374+07:00Sinusitis karena Alergi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S6cWAGA0AgI/AAAAAAAAABY/4v671iBna0k/s1600-h/Nose+anatomy.gif"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 310px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S6cWAGA0AgI/AAAAAAAAABY/4v671iBna0k/s320/Nose+anatomy.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5451350064825106946" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px;">Coba sentuh bagian pipi, dekat mata, dan dahi Anda. Bila di- <em>rontgen</em>, Anda akan melihat rongga pada ketiga bagian tersebut. Rongga tersebut dinamakan <em>sinus paranasalis </em> atau biasa disebut <em>sinus</em>.</span></span><br /><br /><span style="font-size:85%;">Rongga itu berjumlah empat pasang kiri dan kanan. Fungsinya adalah untuk membantu resonansi suara, membantu keseimbangan kepala, meredam perubahan tekanan udara dan kelembaban udara, serta membantu memproduksi lendir untuk membersihkan rongga-rongga hidung. </span> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Lalu, pernahkah Anda mendengar istilah <em>sinusitis</em>? <em>Sinusitis </em>adalah peradangan yang terjadi pada rongga sinus itu. Berdasarkan lamanya penyakit, sinusitis dibedakan menjadi tiga, yakni akut (kurang dari 4 minggu), sub-akut (4 sampai 12 minggu), dan kronis (lebih dari 12 minggu). Sedangkan berdasarkan jenis peradangannya, sinusitis dibedakan atas infeksi dan non infeksi. Sinusitis infeksi biasanya disebabkan oleh virus, walau beberapa kasus disebabkan oleh bakteri. Sedangkan sinusitis non infeksi sebagian besar disebabkan oleh alergi dan iritasi bahan bahan kimia. </span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Jenis alergi yang dapat menyebabkan sinus adalah <em>rhinitis alergika </em> (alergi hidung). Alergi ini diakibatkan oleh debu, makanan, udara/cuaca dingin, bau-bauan seperti aroma wewangian pada parfum dan tumbuhan. Bila hidung Anda terkontaminasi oleh faktor <em>allergen </em> (penimbul alergi) tersebut, maka Anda akan bersin-bersin dan mengeluarkan lendir hidung. Sayangnya, bersin dan lendir itu juga disertai dengan sembabnya lapisan mukosa hidung yang membuat rongga hidung tersumbat. Karena muara sinus tertutup, maka cairan sinus (ingus) itu tidak dapat dibuang. Tertahannya cairan ingus inilah yang menyebabkan sinusitis. </span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Terkadang ditemui pula gejala sesak napas. Gejala ini dikarenakan cairan atau lendir yang bersarang di daerah rongga hidung telah menyebar ke daerah saluran pernapasan dan bisa menyebabkan penyakit asma. </span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Gejala umum sinusitis adalah lesu, sakit kepala bagian depan, mata terasa berat, hidung terasa sakit, rasa penuh/berat sekitar rongga hidung yang sering disertai dengan pembengkakan dan merah pada pipi, serta suara menjadi sengau. </span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Sinusitis jika diobati secara dini dengan pengobatan yang tepat akan mampu sembuh dengan baik. Maka, bila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Bisa saja Anda didiagnosis mengidap sinusitis, walau tidak tertutup kemungkinan masih berada di tahap <em>rhinitis alergika</em>. Umumnya, Anda akan menjalani rontgen <em>sinus paranasalis </em> untuk memastikan diagnosis sinusitis. </span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Bila diagnosis sinusitis telah dipastikan, umumnya ada tiga tahap pengobatan yang diberikan. Tahap pertama adalah pengobatan dengan mengonsumsi antihistamin dan antibiotik. Bisa pula ditambah <em>dekongestan </em> untuk mengurangi hidung mampet. Bila tidak ada perubahan, akan dilakukan fisioterapi. Operasi adalah pilihan terakhir bila dua tahap sebelumnya tidak menunjukkan hasil yang signifikan. </span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Untuk sinusitis karena alergi, akan sangat bijaksana bila Anda menjaga kebersihan lingkungan Anda sekaligus mengonsumsi High-Desert Aller Bee-Gone. Bahkan bila Anda masih berada dalam tahap <em>rhinitis alergika</em>. Produk tersebut mengandung berbagai jenis herbal yang dengan cepat membantu meredakan reaksi alergi. Produk ini juga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyebab alergi. Dengan demikian, alergi akan <em>be gone</em>, alias menghilang.<br /></span></p><p align="justify"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p><p style="color: rgb(51, 0, 0);" align="justify"><span style="font-size:85%;">Sumber:<br /></span></p><span style="color: rgb(51, 0, 0);font-size:85%;" >http://www.hdindonesia.com/info-kesehatan/sinusitis-itu-karena-alergi</span>Peri Kecilhttp://www.blogger.com/profile/08155652881928377740noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6998358150359990634.post-38260729775456355122010-03-22T13:15:00.009+07:002010-03-22T14:01:31.508+07:00Pilek dan Alergi bisa menyebabkan Sinusitis<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S6cVwlbkigI/AAAAAAAAABQ/BgRrpy0tgik/s1600-h/bersin.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 285px; height: 285px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S6cVwlbkigI/AAAAAAAAABQ/BgRrpy0tgik/s320/bersin.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5451349798380931586" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Setiap orang pasti sudah pernah mengalami yang namanya pilek dan ini bisa menyerang kepada siapapun setiap waktu. Biasanya keluhan yang dirasakan adalah hidung tersumbat, bersin-bersin dan bahkan bisa mengeluarkan cairan yang encer atau kental. </span><br /><br /><span style="font-size:85%;">Ketika orang diserang pilek yang timbul tiba-tiba tersebut, tanpa diobatipun kadang bisa sembuh dan penyebabnya tidak diketahui. Ada pula yang terjadi beberapa kasus pilek terjadi berlangsung cukup lama, yang menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman. Apakah sebenarnya terjadi terhadap orang diserang pilek yang merupakan hal sudah dianggap biasa-biasa saja atau sudah lumrah itu? </span><br /><br /><span class="fullpost" style="font-size:85%;">Penyakit ini timbul bisa disebabkan oleh kontak dengan sesuatu bahan atau zat yang dihirup, dimakan, kontak kulit maupun disuntikan dan ini akan menyebabkan tubuh bereaksi dan membentuk zat anti dan menimbulkan respon berlebihan atau yang disebut alergi. Gejala inilah orang mulai diserang pilek atau orang menyebutnya rhinitis. Kalau pilek hanya berlangsung beberapa hari saja dan singkat mungkin belum begitu masalah, tetapi yang menjadi masalah kalau pilek berlangsung yang sifatnya menahun. Bila hal ini terjadi terus menerus akan menimbulkan efek peradangan yang terjadi di sinus, ini timbul akibat alergi atau infeksi virus, jamur, atau bakteri atau akibat dari alergi debu dan sari bunga. Sementara gejala sinusitis kronis pada dasarnya agak mirip dengan pilek seperti nyeri di pipi atau tempat lain, batuk serta banyak terdapat lendir di tenggorokan karena sudah kronis dan iritasi bahkan hidung tersumbat apalagi kalau situasi cuaca berubah-ubah. </span><br /><br /><span class="fullpost" style="font-size:85%;">Pilek menahun ini merupakan gejala dari sinusitis yang memang mirip pilek, sehingga orang masih kurang menyadari bahwa pilek terebut juga sinusistis, karena penyebab nya sinusitis adalah pilek terutama pilek yang menahun. Kalau sejak dini dengan pengobatan yang tepat dan benar, mungkin akan bisa disembuhkan dengan baik dan terhindar dari berbagai faktor yang menyebabkan timbulnya kembali pilek menahun.. </span><br /></div><span class="fullpost" style="font-size:85%;"><br />Bagaimana langkah awal agar pilek menahun atau Rhinitis alergi ini bisa dikurangi atau dihindari dengan cara sederhana berikut :<br /><br /><ol><li>Dengan olah raga yang teratur secara rutin di pagi hari serta melatih pernafasan. akan lebih baik</li><li>Banyaklah minum air putih setiap hari</li><li>Hindari faktor penyebab dan pencetus dari timbulnya gejala seperti debu atau sari bunga, bulu binatang, bau-bau yang menyengat dan lain-lain.</li><li>Pergilah ke dokter bila terjadi komplikasi yang timbul dengan meneyrang pada bagian telinga yang terasa penuh atau infeksi.</li><li>Merubah gaya hidup dengan menjaga pola makan dan menghindari makanan sebagai pencetus</li><li>Gunakan obat untuk menghilangkan keluhan dan menstabilakn sel alergi seperti antihistamin, Loratadin, Desloratadin, dan lainnya, ketika keluhan hidung tersumbat, pilek, bersin, rasa gatal dimata, hidung atau telinga. <br /></li></ol> Ada dua hal yang menyebabkan timbulnya rhinitis :<br /><br /><ol><li>Rhinitis Alergi</li><li>Rinosinusitas</li></ol></span><div style="text-align: center;"><span class="fullpost" style="font-size:85%;"> Rhinitis Alergi merupakan gangguan kepekaan terhadap reaksi sensitivitas dari tubuh terhadap bahan atau benda-benda tertentu yang dapat menimbulkan keluhan tersebut (allergen). Ada dua jenis penyebab timbulnya Rhinitis alergi, yaitu rhinitis alergi musiman dan terus menerus. Hal yang bisa menimbulkan Rhinitis alergi musiman pada umumnya disebabkan adanya kontak dengan bahan yang allergen seperti misalnya debu, polusi udara atau asap, sedangkan rhinitis alergi terus menerus timbul yang disebabkan adanya kontak terus-menerus seperti debu rumah, debu perabot, bulu binatang peliharaan dan bau yang menyengat. </span><br /><br /><span class="fullpost" style="font-size:85%;">Rinosinusitas adalah gangguan pada selaput hidung yang menyebabkan selaput atau mukosa dapat kembali normal atau tidak dapat kembali normal. Kedua penyebab itu memiliki perbedaan dalam ciri gangguan yang berlangsung masing-masing kurang dari 12 minggu dan lebih dari 12 minggu.Kedua penyebabnya adalah dari golongan rinosinusitas adalah berbagai macam yang biasanya disebabkan penyakit asma, alergi dan gangguan sistem kebalan atau kelainan sekresi maupun pembuangan lendir, sedangkan Rinosinusitas yang akut dapat disebabkan oleh infeksi virus, jamur, peradangan menahun pada saluran hidung. Kedua penyakit ini pada umumnya terjadi bersamaan dan dapat menyerang pada semua usia.</span><span style="font-size:85%;"> <a href="http://www.linkwithin.com/"><img alt="Related Posts with Thumbnails" src="http://www.linkwithin.com/pixel.png" style="border: 0pt none;" /></a></span><br /><br /></div><span style="font-size:85%;"><br /><span style="color: rgb(51, 0, 0);">Sumber:</span> <span style="color: rgb(51, 0, 0);">http://roza29.blogspot.com/2009/10/pilek-dan-alergi-bisa-menyebabkan.html</span></span><script> var linkwithin_site_id = 77155; </script> <script src="http://www.linkwithin.com/widget.js"></script>Peri Kecilhttp://www.blogger.com/profile/08155652881928377740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6998358150359990634.post-78562418519987040652010-03-22T13:15:00.008+07:002010-03-22T14:00:52.028+07:00Atasi Sinusitis dengan Herba Berkhasiat Obat<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S6cVlPc-ffI/AAAAAAAAABI/XuT_1coNsvk/s1600-h/herbal.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 278px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S6cVlPc-ffI/AAAAAAAAABI/XuT_1coNsvk/s320/herbal.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5451349603502685682" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span id="ctl00_mContent_spDetail"><span style="font-size:85%;">Sinusitis adalah istilah kedokteran untuk infeksi sinus, yaitu rongga yang berisi udara yang letaknya dalam rongga kepala di sekitar hidung.</span></span><br /></div><span id="ctl00_mContent_spDetail"><span style="font-size:85%;"><br />Ada beberapa jenis sinus, yaitu:<br />- Sinus frontalis yang terletak di dahi<br />- Sinus maksilaris terletak di dalam tulang pipi<br />- Sinus etmoid terletak di belakang batang hidung di sudut mata<br />- Sinus sfenoid terletak di belakang sinus etmoid<br /><br /></span></span><div style="text-align: center;"><span id="ctl00_mContent_spDetail"><span style="font-size:85%;">Setiap sinus tersebut berhubungan dengan hidung untuk pertukaran udara dan sekresi (ingus). Hidung dan sinus dilapisi selaput lendir yang berhubungan satu sama lain.</span></span><br /><br /><span id="ctl00_mContent_spDetail"><span style="font-size:85%;">Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung.</span></span><br /><br /><span id="ctl00_mContent_spDetail"><span style="font-size:85%;">Sinus yang sehat berisi udara, selain adanya sekresi dari selaput lendirnya. Apabila aliran ke dalam hidung terhambat maka sekresinya menumpuk dan terperangkap bersama udara di dalam sinus dan menekan dinding sinus yang bertulang sehingga menimbulkan rasa nyeri.</span></span><br /><br /><span id="ctl00_mContent_spDetail"><span style="font-size:85%;">Sinusitis dapat terjadi secara akut, subakut, kronis, alergis atau hiperplastiks. Gejala sinusitis bervariasi tergantung pada tipe infeksinya. Gejala umumnya berupa hidung tersumbat dan adanya cairan ingus dari belakang hidung yang menetes ke hulu kerongkongan. Pada sinus alergi gejala utamanya adalah bersin-bersin, pengeluaran cairan terhambat, hidung terasa panas dan gatal. Infeksi sinus alergi berhubungan dengan alergi rhinitis (radang selaput lendir hidung).</span></span><br /><br /><span id="ctl00_mContent_spDetail"><span style="font-size:85%;">Pada infeksi sinus akut gejala utamanya selain hidung tersumbat juga diikuti ingusan sesudah 24 - 48 jam dan akhirnya mengeluarkan cairan nasal disertai nanah. Gejala lainnya yaitu badan terasa sakit, sakit tenggorokan dan pusing. Pada infeksi sinus sub akut gejalanya yaitu hidung tersumbat, tidak enak pada wajah, lelah, dan pengeluaran cairan nasal yang disertai nanah yang akan berakhir lebih dari 3 minggu setelah infeksi akut berakhir. Infeksi sinus kronis gejalanya serupa dengan infeksi sinus akut, kecuali pada infeksi kronis dapat menyebabkan keluarnya cairan dari hidung secara terus menerus dan disertai nanah. Pada infeksi sinus hiperplastik menyebabkan hidung tersumbat secara kronis dan sakit kepala.</span></span><br /><br /><span id="ctl00_mContent_spDetail"><span style="font-size:85%;">Nyeri pada sinusitis juga tergantung pada letak sinus yang sakit. Nyeri di dahi merupakan gejala khas sinusitis frontalis. Nyeri pada rahang atas dan gigi merupakan gejala infeksi sinus maksilaris. Infeksi sinus etmoid menimbulkan rasa nyeri di antara kedua mata, rasa nyeri kalau pinggiran hidung disentuh, hidung tersumbat dan tidak dapat mencium. Gejala sinusitis lainnya adalah nafas berbau tidak sedap</span></span><br /><br /><span id="ctl00_mContent_spDetail"><span style="font-size:85%;">Sinusitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, dan alergi berkepanjangan. Alergen yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, dan lain-lain menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat berpengaruh atas timbulnya serangan sinusitis.</span></span><br /><br /><span id="ctl00_mContent_spDetail"><span style="font-size:85%;">Meskipun sinusitis tidak dapat dicegah tetapi agar sinusitis tidak menjadi kronis, maka infeksi virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur. Hindari juga alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi. Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.</span></span><br /><br /><span id="ctl00_mContent_spDetail"><span style="font-size:85%;">Pengobatan sinusitis bertujuan untuk menghilangkan penyumbatan, mengeringkan cairan sinus hidung, serta menghilangkan infeksi dan rasa nyeri. Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi sinusitis mempunyai efek antara lain sebagai antiradang atau anti-infeksi, menghilangkan nyeri, mengurangi sumbatan lendir dan melancarkan pernafasan. Berikut beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakan :</span></span><br /></div><span id="ctl00_mContent_spDetail"><span style="font-size:85%;"><br />1.SAMBILOTO (Andrographis paniculata )<br />Efek : antiradang, anti-infeksi, meredakan nyeri (analgetik)<br />Cara pemakaian : 9-15 gram sambiloto kering direbus, diminum airnya. Untuk pemakaian luar dihaluskan lalu airnya diteteskan pada hidung.<br /><br />2.LIDAH BUAYA ( Aloe vera )<br />Efek: antiradang, menghilangkan nyeri.<br />Cara pemakaian : daun dikupas kulitnya, direbus, diminum. Untuk pemakaian luar diteteskan pada hidung.<br /><br />3.JAHE ( Zingiber officinale )<br />Efek : pedas, hangat, melapangkan saluran nafas (mengurangi penyumbatan lendir), antiradang.<br /><br />4.SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens Back.)<br />Efek : antiradang, melancarkan sirkulasi<br /><br />5.BAWANG PUTIH ( Allium sativum)<br />Efek : antibiotik, menstimulasi sistem imun, melancarkan sirkulasi.<br /><br />6.KUNYIT (Curcuma longa L.)<br />Efek : menghilangkan sumbatan, antibakteri dan antiradang.<br /><br />7.SEREH ( Andropogon citratus)<br />Efek: melancarkan sirkulasi meridian dan darah, antiradang, menghilangkan rasa sakit.<br /><br />8.KRISAN (Chrysanthemum morifolium Ram.)<br />Efek : penurun panas, antibiotik, antiradang, menurunkan tekanan darah dan membersihkan darah<br /><br />Berikut beberapa resep herbal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi sinusitis :<br /><br /><b>Pemakaian Luar :</b><br />Resep 1.<br />Daun sambiloto segar dicuci bersih dan dihaluskan dan disaring airnya lalu diteteskan pada lubang hidung sebanyak 3 tetes. Lakukan 2-3 kali sehari secara teratur.<br /><br />Resep 2.<br />Daun lidah buaya secukupnya di kupas kulitnya kemudian di jus. Teteskan jus lidah buaya ke dalam lubang hidung sebanyak 2 tetes. Lakukan 2-3 kali sehari secara teratur.<br /><br /><b>Pemakaian dalam:</b><br />Resep 1.<br />10-15 gram sambiloto kering + 20 gram kunyit + 20 gram jahe + 90 gram daun lidah buaya (dikupas kulitnya) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.<br /><br />Resep 2.<br />15 gram pegagan kering + 15 gram ceplukan kering + 7-10 lembar daun sambung nyawa + 10 gram bunga krisan kering, direbus dengan 600 cc hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.<br /><br />Catatan :<br />pilih salah satu resep dan lakukan 2 kali sehari secara teratur. Ampasnya dapat diulang untuk 1 kali perebusan lagi.<br />Gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca untuk perebusan, jangan menggunakan panci dari bahan logam.<br />Untuk keluhan serius tetap konsultasi ke dokter.<br /><br /><br /><span style="color: rgb(51, 0, 0);">Sumber:</span> <span style="color: rgb(51, 0, 0);">http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Hembing&y=cybermed|0|0|8|82</span></span><br /></span>Peri Kecilhttp://www.blogger.com/profile/08155652881928377740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6998358150359990634.post-22712208641125365972010-03-22T11:24:00.003+07:002010-03-22T11:27:49.615+07:00Alergi pada Bayi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S6bxTLAjGJI/AAAAAAAAABA/R5GUP4pA9LI/s1600-h/allergic-reactions-1.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 256px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S6bxTLAjGJI/AAAAAAAAABA/R5GUP4pA9LI/s320/allergic-reactions-1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5451309710653462674" border="0" /></a><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">MANIFESTASI KLINIS YANG BERKAITAN DENGAN ALERGI PADA ANAK :</span><br /><br /></span><div style="text-align: justify;"> <div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"> · Sering batuk, batuk lama (>2 minggu), pilek, (TERUTAMA MALAM DAN PAGI HARI siang hari hilang) sinusitis, bersin, mimisan. tonsilitis (amandel), sesak, suara serak. </span> <p><span style="font-size:85%;">· Pembesaran kelenjar di leher dan kepala belakang bawah.</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Sering lebam kebiruan pada kaki/tangan seperti bekas terbentur.</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Kulit timbul bisul, kemerahan, bercak putih dan bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Sering menggosok mata, hidung atau telinga. Kotoran telinga berlebihan.</span></p></div> </div> <div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"> · Nyeri otot & tulang berulang malam hari. Sering kencing, Bed wetting (Ngompol) </span><p><span style="font-size:85%;">· Sering muntah , nyeri perut, SULIT MAKAN disertai berat badan kurang (biasanya setelah umur 4-6 bulan).</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Sering sariawan, lidah sering putih/kotor nyeri gusi/gigi, mulut berbau, air liur berlebihan, bibir kering.</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Sering Buang air besar (> 2 kali/hari), sulit buang air besar (obstipasi), kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, sering buang angin, berak di celana.</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Tidur larut malam/sering terbangun.</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Kepala,telapak kaki/tangan sering teraba hangat.Sering berkeringat (berlebihan)</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Mata gatal, timbul bintil di kelopak mata, mata sering berkedip, memakai kaca mata sejak usia sangat muda (usia 6-12 tahun).</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Gangguan hormonal : tumbuh rambut berlebihadi kaki/tangan, keputihan.</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Sering sakit kepala, migrain.</span></p><p><span style="font-weight: bold;font-size:85%;" >Manifestasi klinis yang sering dikaitkan dengan penderita alergi pada bayi :<br /></span></p> <p><span style="font-size:85%;">· GANGGUAN SALURAN CERNA : Sering muntah/gumoh, kembung,“cegukan”, sering buang angin, sering “ngeden /mulet”, sering REWEL / GELISAH/COLIK terutama malam hari), Sering buang air besar (> 3 kali perhari), tidak BAB tiap hari, BERAK DARAH. Hernia Umbilikalis (pusar menonjol), Scrotalis, inguinalis (benjolan di selangkangan, daerah buah zakar atau pusar atau “turun berok”) karena sering ngeden sehingga tekanan di dalam perut meningkat.</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Kulit sensitif, sering timbul bintik atau bisul kemerahan terutama di pipi, telinga dan daerah yang tertutup popok. Kerak di daerah rambut.Timbul bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Mata, telinga dan daerah sekitar rambut sering gatal, disertai pembesaran kelenjar di kepala belakang. Kotoran telinga berlebihan kadang sedikit berbau.</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Lidah sering timbul putih (seperti jamur). Bibir tampak kering atau bibir bagian tengah berwarna lebih gelap (biru).</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Napas grok-grok, kadang disertai batuk sesekali terutama malam dan pagi hari siang hari hilang. Bayi seperti ini beresiko sering batuk atau bila batuk sering lama (>7hari) dan dahak berlebihan )</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Sesak bayi baru lahir disertai kelenjar thimus membesar (TRDN/TTNB). Bayi seperti ini menurut penelitian beresiko asthma sebelum usia prasekolah.</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Sering bersin, pilek, kotoran hidung banyak, kepala sering miring ke salah satu sisi (Sehingga beresiko kepala “peyang”) karena hidung buntu, atau minum dominan hanya satu sisi bagian payudara. Karena hidung buntu dan bernapas dengan mulut waktu minum ASI sering tersedak</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Mata sering berair atau sering timbul kotoran mata (belekan) salah satu sisi/kedua sisi.</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Sering berkeringat (berlebihan)</span></p> <p><span style="font-size:85%;">· Karena minum yang berlebihan atau sering minta minum berakibat berat badan lebih dan kegemukan (umur > 1tahun).</span></p><p><span style="font-size:85%;"><br /></span></p></div> <div style="text-align: justify;"><span style="color: rgb(51, 0, 0);font-size:85%;" >Sumber :<br /><br />http://dranak.blogspot.com/2008/06/alergi-pada-bayi.html<br />http://faridtitin.wordpress.com/2009/04/14/alergi-pada-bayi/#more-13</span><br /></div>Peri Kecilhttp://www.blogger.com/profile/08155652881928377740noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6998358150359990634.post-20708840187988125972010-03-22T11:00:00.004+07:002010-03-22T11:31:40.980+07:00Sinusitis pada Anak sering terjadi pada penderita Alergi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S6buQLKPTyI/AAAAAAAAAA4/KSKRneWKe9M/s1600-h/anak_bersin.gif"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 250px; height: 168px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_FP5kuRmN5VM/S6buQLKPTyI/AAAAAAAAAA4/KSKRneWKe9M/s320/anak_bersin.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5451306360619618082" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;"><strong>Sinusitis</strong> berasal dari akar bahasa latinnya, akhiran umum dalam kedokteran <em>itis</em> berarti <strong>peradangan</strong> karena itu sinusitis adalah suatu peradangan sinus paranasal. Sinus adalah rongga berisi udara yang terdapat di sekitar rongga hidung. Di sekitar rongga hidung terdapat empat sinus yaitu <em>sinus maksilaris</em> ( terletak di pipi) , <em>sinus etmoidalis</em> ( kedua mata) , <em>sinus frontalis</em><em>sinus sfenoidalis</em> ( terletak di belakang dahi). Sinusitis adalah istilah kedokteran untuk infeksi sinus, yaitu rongga yang berisi udara yang letaknya dalam rongga kepala di sekitar hidung. </span> (terletak di dahi) dan </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Sinusitis (infeksi sinus) terjadi jika membran mukosa saluran pernapasan atas (hidung, kerongkongan, sinus) mengalami pembengkakan. Pembengkakan tersebut menyumbat saluran sinus yang bermuara ke rongga hidung. Akibatnya cairan mukus tidak dapat keluar secara normal. Menumpuknya mukus di dalam sinus menjadi faktor yang mendorong terjadinya infeksi sinus.</span></p> <p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Infeksi sinus yang berlangsung singkat disebut sinusitis akut. Gejalanya adalah sulit bernapas melalui hidung. Jika penderita menunduk ke depan, nyeri berdenyut akan terasa di sekitar wajah. Gejala lain adalah sakit kepala, demam atau batuk, dan perasaan bengkak di mata dan wajah.</span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Sinusitis paling sering disebabkan oleh virus, misalnya virus <em>common cold</em>. Walaupun demikian, bakteri dan jamur juga dapat menjadi penyebab. Jika infeksi saluran pernapasan yang menyertai sinusitis berlangsung lebih dari 14 hari, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah bakteri, bukan virus.</span></p> <p><span style="font-size:85%;">Secara klinis berdasarkan waktu timbulnya penyakit sinusitis dibagi atas :</span></p> <ol><li><span style="font-size:85%;">Sinusitis akut</span></li><li><span style="font-size:85%;">Sinusitis subakut</span></li><li><span style="font-size:85%;">Sinusitis Kronis</span></li></ol> <p><span style="font-size:85%;">Sedangkan berdasarkan penyebabnya sinusitis :</span></p> <ul><li><span style="font-size:85%;">Infeksi berulang rinitis akut sering terjadi pada rinitis alergi (alergi hidung)</span></li><li><span style="font-size:85%;">Rhinogenik (penyebab kelainan atau masalah di hidung), Segala sesuatu yang menyebabkan sumbatan pada hidung dapat menyebabkan sinusitis</span></li><li><span style="font-size:85%;">Dentogenik/Odontogenik (penyebabnya kelainan gigi), yang sering menyebabkan sinusitis infeksi pada gigi geraham atas (pre molar dan molar</span></li></ul> <p><span style="font-size:85%;">Menurut loksinya dibagi bbeberapa jenis sinus, yaitu:</span></p> <ul><li><span style="font-size:85%;">Sinus frontalis yang terletak di dahi</span></li><li><span style="font-size:85%;">Sinus maksilaris terletak di dalam tulang pipi</span></li><li><span style="font-size:85%;">Sinus etmoid terletak di belakang batang hidung di sudut mata</span></li><li><span style="font-size:85%;">Sinus sfenoid terletak di belakang sinus etmoidSetiap sinus tersebut berhubungan dengan hidung untuk pertukaran udara dan sekresi (ingus). Hidung dan sinus dilapisi selaput lendir yang berhubungan satu sama lain.</span></li></ul> <p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;"><strong>Sinus anak anda tidak akan berkembang sepenuhnya sebelum ia berusia 20 tahun. Namun, anak-anak dapat juga menderita infeksi sinus. Walaupun kecil, sinus maxiliari (dibelakang pipi) dan ethmoid (diantara mata) telah ada sejak lahir. Sinusitis sangat sulit di diagnosa pada anak-anak karena seringnya terjadi infeksi saluran pernafasan pada anak-anak dan gejalanya sangat sulit dibedakan. Tidak seperti demam atau alergi, sinusitis yang disebabkan oleh bakteri harus di diagnosa oleh dokter dan dilakukan perawatan dengan antibiotik untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang.</strong></span></p> <p><span style="font-size:85%;"><strong>Gejala infeksi sinus pada anak :</strong></span></p> <ul><li><span style="font-size:85%;"> Demam yang berlangsung lebih dari 10-14 hari. Terkadang demam tidak terlalu tinggi.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Keluar lendir yang berwarna kuning kehijauan dari hidung.</span></li><li><span style="font-size:85%;"> Lelehan lendir dari hidung, kadang mengarah ke atau terlihat seperti sakit tenggorokan, batuk, nafas yang berbau, pusing dan atau muntah-muntah.</span></li><li><span style="font-size:85%;"> Sakit kepala, biasanya sebelum umur 6 tahun</span></li><li><span style="font-size:85%;"> Mudah tersinggung/ tidak senang atau kelelahan</span></li><li><span style="font-size:85%;">Bengkak di sekitar mata</span></li></ul> <p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Gejala sinusitis akut. Sinusitis akut memiliki gejala subjektif dan gejala objektif. Gejala subjektif bersifat sistemik dan lokal. Gejala sistemik berupa demam dan rasa lesu. Gejala lokal dapat kita temukan pada hidung, sinus paranasal dan tempat lainnya sebagai nyeri alih (referred pain). Gejala pada hidung dapat terasa adanya ingus yang kental & berbau mengalir ke nasofaring. Selain itu, hidung terasa tersumbat. Gejala pada sinus paranasal berupa rasa nyeri dan nyeri alih (referred pain).</span></p> <p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;"><strong>Gejala subjektif </strong>yang bersifat lokal pada sinusitis maksila berupa rasa nyeri dibawah kelopak mata dan kadang tersebar ke alveolus sehingga terasa nyeri di gigi. Nyeri alih (referred pain) dapat terasa di dahi dan depan telinga. Gejala sinusitis etmoid berupa rasa nyeri pada pangkal hidung, kantus medius, kadang-kadang pada bola mata atau dibelakang bola mata. Akan terasa makin sakit bila pasien menggerakkan bola matanya. Nyeri alih (referred pain) dapat terasa pada pelipis (parietal). Gejala sinusitis frontal berupa rasa nyeri yang terlokalisir pada dahi atau seluruh kepala. Gejala sinusitis sfenoid berupa rasa nyeri pada verteks, oksipital, belakang bola mata atau daerah mastoid.</span></p> <p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;"><strong>Gejala objektif </strong>sinusitis akut yaitu tampak bengkak pada muka pasien. Gejala sinusitis maksila berupa pembengkakan pada pipi dan kelopak mata bawah. Gejala sinusitis frontal berupa pembengkakan pada dahi dan kelopak mata atas. Pembengkakan jarang terjadi pada sinusitis etmoid kecuali ada komplikasi.</span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Rinoskopi sinusitis akut. Pemeriksaan rinoskopi anterior menampakkan mukosa konka nasi hiperemis dan edema. Terdapat mukopus (nanah) di meatus nasi medius pada sinusitis maksila, sinusitis forntal, dan sinusitis etmoid anterior. Nanah tampak keluar dari meatus nasi superior pada sinusitis etmoid posterior dan sinusitis sfenoid. Pemeriksaan rinoskopi posterior menampakkan adanya mukopus (nanah) di nasofaring (post nasal drip).</span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Pemeriksaan sinusitis akut. Pemeriksaan penunjang berupa transiluminasi dan radiologik dapat kita gunakan untuk membantu diagnosa sinusitis akut. Pemeriksaan transiluminasi menampakkan sinus paranasal yang sakit lebih suram / lebih gelap daripada sinus paranasal yang sehat. Pemeriksaan radiologik dapat menggunakan posisi Waters, PA, atau lateral. Akan tampak adanya perselubungan, penebalan mukosa, atau batas cairan-udara (air fluid level).</span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Sebaiknya kita mengambil sekret dari meatus nasi medius atau meatus nasi superior pada pemeriksaan mikrobiologik. Mikrobiologi yang mungkin kita temukan yaitu bakteri, virus atau jamur. Bakteri yang berfungsi sebagai flora normal di hidung maupun bakteri patogen keduanya bisa kita dapatkan. Bakteri patogen seperti Pneumococcus, Streptococcus, Staphyloccus, dan Haemophilus influenzae.<br />Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung.</span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Sinus yang sehat berisi udara, selain adanya sekresi dari selaput lendirnya. Apabila aliran ke dalam hidung terhambat maka sekresinya menumpuk dan terperangkap bersama udara di dalam sinus dan menekan dinding sinus yang bertulang sehingga menimbulkan rasa nyeri.</span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Sinusitis dapat terjadi secara akut, subakut, kronis, alergi atau hiperplastiks. Gejala sinusitis bervariasi tergantung pada tipe infeksinya. Gejala umumnya berupa hidung tersumbat dan adanya cairan ingus dari belakang hidung yang menetes ke hulu kerongkongan. Pada sinus alergi gejala utamanya adalah bersin-bersin, pengeluaran cairan terhambat, hidung terasa panas dan gatal. Infeksi sinus alergi berhubungan dengan alergi rhinitis (radang selaput lendir hidung).</span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Pada infeksi sinus akut gejala utamanya selain hidung tersumbat juga diikuti ingusan sesudah 24 – 48 jam dan akhirnya mengeluarkan cairan nasal disertai nanah. Gejala lainnya yaitu badan terasa sakit, sakit tenggorokan dan pusing. Pada infeksi sinus sub akut gejalanya yaitu hidung tersumbat, tidak enak pada wajah, lelah, dan pengeluaran cairan nasal yang disertai nanah yang akan berakhir lebih dari 3 minggu setelah infeksi akut berakhir. Infeksi sinus kronis gejalanya serupa dengan infeksi sinus akut, kecuali pada infeksi kronis dapat menyebabkan keluarnya cairan dari hidung secara terus menerus dan disertai nanah. Pada infeksi sinus hiperplastik menyebabkan hidung tersumbat secara kronis dan sakit kepala.</span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Nyeri pada sinusitis juga tergantung pada letak sinus yang sakit. Nyeri di dahi merupakan gejala khas sinusitis frontalis. Nyeri pada rahang atas dan gigi merupakan gejala infeksi sinus maksilaris. Infeksi sinus etmoid menimbulkan rasa nyeri di antara kedua mata, rasa nyeri kalau pinggiran hidung disentuh, hidung tersumbat dan tidak dapat mencium. Gejala sinusitis lainnya adalah nafas berbau tidak sedap</span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Sinusitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, dan alergi berkepanjangan. Alergen yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, dan lain-lain menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat berpengaruh atas timbulnya serangan sinusitis.</span></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Meskipun sinusitis tidak dapat dicegah tetapi agar sinusitis tidak menjadi kronis, maka infeksi virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur. Hindari juga alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi. Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.</span></p> <p><span style="font-size:85%;"><strong>Beberapa faktor non infeksi juga dapat menimbulkan sinusitis akut yaitu :</strong></span></p> <ul><li><span style="font-size:85%;">Alergi. Peradangan yang diakibatkan oleh alergi dan komplikasi dari alergi dimana seringkali tersering infeksi saluran napas dapat menyumbat saluran sinus. Ciri penderita alergi atau hipersensitif pada hihung adalah bila tidur atau dalam keadaan normal anak mulut sering terbuka, tidur malam hari kadang ngorok, sering mimisan, pagi hari sering bersin, malam hidung sering buntu, hidung seringb gatal.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Infeksi saluran napas berulang dan berkepanjangan. Infeksi batuk pilek dalam seminggu sembuh beberapa hari kemudian tertular lagi. Kondisi ini terjadi dalam keadaan anak dengan daya tahan tubuh yng menurun. Pada penderita alergi yang tidak terkendali seringkali disertai daya tahan tubuh yng menurun</span></li><li><span style="font-size:85%;">Sekat hidung bengkok. Sekat hidung yang bengkok dapat menyempitkan atau menyumbat saluran sinus.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Polip hidung. Daging tumbuh (polip) di hidung dapat menyumbat saluran sinus.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Beberapa penyakit lain seperti fibrosis kistik, refluks gastroesofageal, HIV, dan penyakit imunodefisiensi lainnya dapat menyebabkan sumbatan di hidung.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Sumbatan yang terjadi pada sinusitis dapat bertambah parah jika terkena asap rokok atau polusi udara lainnya, karena dapat memperparah iritasi dan inflamasi yang ada.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Meskipun sangat jarang, jika sinusitis diperkirakan disebabkan oleh infeksi bakteri, penderita biasanya diberikan antibiotik seperti amoksisilin, doksisiklin, atau kotrimoksazol.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Tetapi jika sinusitis bukan disebabkan oleh bakteri, antibiotik tidak diberikan. Sebenarnya hal inilah yang seringkali terjadi</span></li></ul> <p><span style="font-size:85%;">Beberapa pengobatan lain yang dapat diberikan pada sinusitis antara lain :</span></p> <ul><li><span style="font-size:85%;">Pengobatan alergi yang mendasari timbulnya sinusitis. </span><span style="font-weight: bold; font-style: italic;font-size:85%;" >Penanganan alergi yang trbaik adalah harus mencari dan menghindari penyebabnya</span><span style="font-size:85%;">. Kesulitan utama sebenarnya adalah untuk mencari penyebab alergi.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Dekongestan dan kortikosteroid, baik kortikosteroid yang semprotkan di hidung maupun yang diminum.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Pereda nyeri dan anti demam.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Semprotan larutan garam ke dalam rongga hidung beberapa kali sehari.</span></li><li><span style="font-size:85%;"><strong>Operasi Sinus. </strong>Operasi hanya dipertimbangkan jika pengobatan medis tidak memungkinkan atau jika ada gangguan hidung yang tidakdapat diperbaiki dengan obat-obatan. Tipe dari operasi yang diperlukan lebih baik ditentukan oleh ahli bedah, tetapi jaman sekarang umumnya operasi dilakukan di dalam hidung dengan bantuan dari alat endoskopi khusus.</span></li><li><span style="font-size:85%;"><strong>Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS)</strong> disarankan untuk beberapa tipe tertentu dari penyakit sinusitis. Dengan endoskopi, ahli bedah dapat melihat secara langsung ke dalam hidung, dimana pada saat yang sama mengambil jaringan yang terkena penyakit dan polip dan membersihkan saluran kecil diantara sinus. Keputusan untuk menggunakan bius setempat atau bius total harus dibuat oleh anda dan dokter anda, tergantung pada keadaaan setiap individu.</span></li><li><span style="font-size:85%;"><strong>Balloon Sinuplasty & Pengembangan inovatif lainnya. </strong>Terdapat banyak pengembangan/ inovasi, yang paling terkenal diantaranya adalah Balloon Sinuplasty dimana sebuah balon khusus dimasukan tepat ke dalam sinus yang terinfeksi dengan bantuan Fluorokopi. Pengembangan balon akan mengakibatkan pembesaran pada pembukaan alami sinus (ostia) tanpa mengakibatkan kerusakan yang tidak diinginkan terhadap bagian dalam kulit yang sangat rapuh (mucosa).</span></li><li><span style="font-size:85%;">Sebelum operasi, pastikan bahwa mempunyai harapan yang realistis mengenai hasil, proses penyembuhan & perawatan setelah operasi. Hasil yang baik memerlukan tidak saja teknis operasi yang baik tapi juga kerjasamaantara pasien dan dokter sepanjang proses penyembuhan. Hal yang sama pentingnya adalah kepatuhan pasien dalam mengikuti semua instruksi sebelum dan sesudah operasi.</span></li></ul> <p><span style="font-size:85%;"><strong>PENCEGAHAN SINUSITIS :</strong></span></p> <ul><li><span style="font-size:85%;">Menghirup uap hangat.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Untuk menghindari berkembangnya sinusitis sewaktu penyakit demam atau alergi mnenyerang, </span></li><li><span style="font-size:85%;">Gunakan pelega sumbatan oral atau semprotan pelega sumbatan hidung untuk jangka waktu pendek</span></li><li><span style="font-size:85%;"> Keluarkan lendir hidung secara perlahan-lahan, tutup 1 lubang hidung pada saat mengeluarkan lendir dari lubang hidung yang lain.</span></li><li><span style="font-size:85%;">Minum banyak cairan supaya lendir tidak mengental</span></li><li><span style="font-size:85%;">Hindari perjalanan udara. Jika anda harus bepergian dengan pesawat, gunakan semprotan pelega sumbatan hidung sebelum pesawat tinggal landas, tujuannya untuk mencegah penyumbatan di sinus sehinggalendir bisa dikeluarkan.</span></li><li><span style="font-weight: bold; font-style: italic;font-size:85%;" >Jika anda mempunyai alergi, cobalah utuk menghindari hal-hal yang menyebabkan alergi tersebut. Jika tidak dapat dihindari, gunakan antihistamine yang dijual di toko dengan resep dokter dan atau semprotan hidung atas resep dokter untuk mengendalikan serangan alergi.</span><span style="font-size:85%;"><br /></span></li><li><span style="font-size:85%;">Kompres hangat menggunakan handuk di sekitar hidung, pipi, dan mata untuk mengurangi nyeri wajah.</span></li></ul> <p><span style="font-size:85%;"><strong>PENGOBATAN</strong><br />Pengobatan sinusitis bertujuan untuk menghilangkan penyumbatan, mengeringkan cairan sinus hidung, serta menghilangkan infeksi dan rasa nyeri. Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi sinusitis mempunyai efek antara lain sebagai antiradang atau anti-infeksi, menghilangkan nyeri, mengurangi sumbatan lendir dan melancarkan pernafasan.</span></p><p><br /></p><p style="color: rgb(51, 0, 0);"><span style="font-size:85%;">Sumber:<br /></span></p><span style="color: rgb(51, 0, 0);font-size:85%;" >http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/08/08/sinusitis-pada-anak-sering-terjadi-pada-penderita-alergi/</span>Peri Kecilhttp://www.blogger.com/profile/08155652881928377740noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6998358150359990634.post-67175869616151729192010-03-21T01:04:00.002+07:002010-03-22T11:31:09.372+07:00Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS)<a name="1109767093216870516"></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30cQwN8UfI/AAAAAAAAANs/aPx-kFwbAaY/s1600-h/Sinus+endoscope.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 320px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30cQwN8UfI/AAAAAAAAANs/aPx-kFwbAaY/s320/Sinus+endoscope.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5439534999080292850" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30cHHtel8I/AAAAAAAAANc/uQF82eIqjT8/s1600-h/PRinc_rm_photo_of_sinus_surgery.jpg"><br /></a><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30b2q_hrtI/AAAAAAAAANM/s_9EgvQnqvA/s1600-h/AngLrg_C6_SurgicalProgram.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 128px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30b2q_hrtI/AAAAAAAAANM/s_9EgvQnqvA/s320/AngLrg_C6_SurgicalProgram.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5439534551001050834" border="0" /></a><br /><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30ZVJLIZ0I/AAAAAAAAAM8/zqyICRd0bas/s1600-h/end3.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 180px; height: 140px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30ZVJLIZ0I/AAAAAAAAAM8/zqyICRd0bas/s320/end3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5439531775963981634" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30cYkH5QyI/AAAAAAAAAN8/QkJH8N4O56s/s1600-h/sinus_op_shot.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 188px; height: 207px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30cYkH5QyI/AAAAAAAAAN8/QkJH8N4O56s/s320/sinus_op_shot.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5439535133272654626" border="0" /></a></div><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Setelah diketahui kita menderita sinusitis dan polip dari pemeriksaan dokter dan pemeriksaan tambahan seperti foto rontgen/CT Scan sinus, biasanya pengobatan sinusitis dan polip sangat bergantung dari derajat ringan-beratnya penyakit, tapi pada umumnya pengobatan pertama adalah pemberian antibiotika dan anti peradangan, lebih kurang 2-3 minggu.</span></div><p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; color: rgb(0, 0, 0); text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Kemudian dilakukan evaluasi apakah ada perbaikan yang berarti, jika dokter dan pasien merasakan tidak ada perubahan maka tindakan selanjutnya adalah operasi.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; color: rgb(0, 0, 0); text-align: center;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; color: rgb(0, 0, 0); text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Jenis operasi juga banyak pertimbangannya, tergantung dari kondisi pasien dan keadaan berat penyakitnya.Jenis operasai sinus, ada yang hanya dilakukan pencucian (irigasi) di daerah sinus yang terkena, umumnya hanya pada daerah sinus maksilaris ( daerah pipi ). </span></p><div style="text-align: center;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; color: rgb(0, 0, 0); text-align: center;"> </p><p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; color: rgb(0, 0, 0); text-align: center;"><span style="font-size:85%;">Untuk sinus yang lain letaknya lebih sulit, biasanya resiko juga lebih besar, perlu tekhnik operasi yang yang lebih canggih dan keahlian yang tinggi.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin: 0pt; color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" >Saat ini operasi banyak dilakukan menggunakan endoskopi, operasinya di sebut Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF) atau Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS). Di sini operasi memperbaiki sumbatan pada sinus-sinus yang terinfeksi.</span><span style="font-size:85%;"> </span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" class="fullpost" >Pada tahun 1980-an terjadi suatu revolusi dalam bidang bedah sinus yang menyebabkan diciptakannya <span style="font-weight: bold;">FUNCTIONAL ENDOSCOPIC SINUS SURGERY,atau disingkat FESS</span>. Teknik bedah ini pertama kali diajukan oleh Messerklinger dan dipopulerkan oleh Stammberger dan Kennedy</span><span style="font-size:85%;">.<br /><br /></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" class="fullpost" >Kunggulan FESS adalah bahwa tindakan ini jauh kurang traumatis pada tubuh di bandingkan dengan teknik-teknik lain.Pasien tidak lagi “babak belur”,dan kerap kali tidak memerlukan tampon hidung.Mereka yang memang perlu dipasangin tampon hampir selalu dapat melepaskannya keesokan harinya.Perkembangan FESS dimungkinkan oleh adanya tiga kemajuan terpisah:endoskop hidung,CT scan sinus,dan konsep KOM</span><span style="font-size:85%;">.<br /><br /></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" class="fullpost" >Diciptakannya endoskop sinus menyebabkan ahli bedah memiliki teknik untuk mengakses sinus.Teleskop halus dengan resolusi tinggi ini memungkinkan visualisasi yang sangat baik terhadap bagian dalam hidung.Ahli bedah tidak lagi melakukan sayatan melalui gusi atau wajah ,tetapi kini dapat masuk melalui lubang hidung dan memperoleh gambar bagian dalam rongga hidung sinus yang terang dan telah diperbesar</span><span style="font-size:85%;"><br /><br /></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" class="fullpost" >Perkembangan yang pesat di bidang kedokteran juga membawa perubahan dalam penatalaksanan sinusitis. Tersedianya alat diagnostik CT scan telah membuat pencitraan sinus paranasal lebih jelas dan terinci, sedangkan dipopulerkannya pemakaian alat endoskop untuk operasi bedah sinus menciptakan tindakan pengobatan yang tidak radikal tetapi dapat lebih tuntas. Saat ini FESS populer sebagai teknik operasi terkini dalam penatalaksanaan sinusitis kronik, polip hidung, tumor hidung dan sinus paranasal, dan kelainan lainnya.</span><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30cgEsWqsI/AAAAAAAAAOE/ViuBK0qeJ5s/s1600-h/1.gif"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 318px; height: 275px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30cgEsWqsI/AAAAAAAAAOE/ViuBK0qeJ5s/s320/1.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5439535262274595522" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30cHHtel8I/AAAAAAAAANc/uQF82eIqjT8/s1600-h/PRinc_rm_photo_of_sinus_surgery.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 218px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30cHHtel8I/AAAAAAAAANc/uQF82eIqjT8/s320/PRinc_rm_photo_of_sinus_surgery.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5439534833587886018" border="0" /></a><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30cLVLR2BI/AAAAAAAAANk/7dboOvdFvKg/s1600-h/pic-advanced-skull-based-surgery.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 239px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30cLVLR2BI/AAAAAAAAANk/7dboOvdFvKg/s320/pic-advanced-skull-based-surgery.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5439534905922017298" border="0" /></a><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30ZYsrM0yI/AAAAAAAAANE/4Jd10O9-ob0/s1600-h/enda.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 139px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30ZYsrM0yI/AAAAAAAAANE/4Jd10O9-ob0/s320/enda.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5439531837033337634" border="0" /></a><br /><br /></div><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30XAOfy8vI/AAAAAAAAAM0/AZ4HsjuSoc4/s1600-h/sinusdiagram400x300.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30XAOfy8vI/AAAAAAAAAM0/AZ4HsjuSoc4/s320/sinusdiagram400x300.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5439529217592324850" border="0" /></a><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><br /><br /><span style="color: rgb(51, 0, 0);font-size:85%;" ><span style="font-size:85%;">Sumber:</span></span></span> <span style="color: rgb(51, 0, 0);font-size:85%;" ><span style="font-size:85%;"><br /><br />http://d132a.wordpress.com/2008/06/04/bagaimana-mengobati-sinusitis-dan-polip/</span><span style="font-size:85%;"><br />http://materikedokteran.blogspot.com/2009/08/menyembuhkan-sinusitis-dengan-fess.html </span></span>Peri Kecilhttp://www.blogger.com/profile/08155652881928377740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6998358150359990634.post-26756483882292109392010-03-21T00:56:00.001+07:002010-03-22T11:30:29.976+07:00Apa itu Sinusitis ?<span style="font-size:85%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30TSp9Bb0I/AAAAAAAAAMc/3fFywCxb8DY/s1600-h/sinus.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 259px; height: 320px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30TSp9Bb0I/AAAAAAAAAMc/3fFywCxb8DY/s320/sinus.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5439525136153800514" border="0" /></a></span><span style="font-size:100%;"><br /></span><div style="text-align: center; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><b>Sinusitis, merupakan salah satu penyakit atau kelainan pada sinus paranasal yang akhir-akhir ini semakin meningkat angka kejadiannya. </b><b>Dampak yang ditimbulkan oleh penyakit ini bervariasi, mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. Betapapun ringannya dampak yang ditimbulkan, penyakit ini selalu menyebabkan penurunan kualitas hidup penderitanya. Sehingga akan terjadi pula kerugian, baik yang dapat ternilai maupun yang tidak dapat ternilai harganya.<br /></b><br /></span></div><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" > </span><div style="text-align: center; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> Sinusitis merupakan suatu proses peradangan pada mukosa atau selaput lendir sinus paranasal. Akibat peradangan ini dapat menyebabkan pembentukan cairan atau kerusakan tulang di bawahnya. Sinus paranasal adalah rongga-rongga yang terdapat pada tulang-tulang di wajah. Terdiri dari sinus frontal (di dahi), sinus etmoid (pangkal hidung), sinus maksila (pipi kanan dan kiri), sinus sfenoid (di belakang sinus etmoid).<br /></span></div><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" > </span><div style="text-align: center; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-size:85%;">Definisi sinusitis yang paling sederhana berasal dari akar bahasa latinnya.Akhiran umum dalam dunia kedokteran itis berarti “peradangan”,karena itu sinusitis adalah suatu peradangan sinus.<br />Sinusitis adalah masalah sinus.Didalam hidung kita terdapat empat pasang sinus yaitu</span><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30TqK5LOrI/AAAAAAAAAMk/o0wLKzsQUFA/s1600-h/sinus2.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 257px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30TqK5LOrI/AAAAAAAAAMk/o0wLKzsQUFA/s320/sinus2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5439525540133026482" border="0" /></a></span><span style="font-size:100%;"><br /><br /></span><span style="font-size:100%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30TwCaAGaI/AAAAAAAAAMs/Tefm97EQVhY/s1600-h/sinus3.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 234px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/S30TwCaAGaI/AAAAAAAAAMs/Tefm97EQVhY/s320/sinus3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5439525640934005154" border="0" /></a></span><span style="font-size:100%;"><br /></span><span style="font-size:100%;"><br /><span style="font-size:85%;">• Sinus Etmoidalis yang terletak di belakang jembatan hidung ,diantara kedua mata.<br />• Sinus Maksilaris adalah sinus pipi.Sinus ini terletak di belakang tulang pipi,meluas dari tepat dibawah mata hingga ke tepat di atas gigi atas.Akar gigi di rahang atas sering menonjol ke dalam dasar sinus maksilaris,yang menjadi penyebab mengapa banyak orang yang menderita infeksi sinus mengalami sakit gigi.Sinus maksilaris biasanya adalah sinus yang pertama kali terbentuk di dalam rahim.Sinus maksilaris biasanaya berbentuk segitiga dan berukuran seperti kenari besar.<br />• Sinus Frontalis adalah sinus dahi.Sinus ini terletak di dalam tulang frontal dahi.Dinding belakang sinus frontalis sebenarnya membentuk tulang yang menutupi otak.Ukurannya sinus frontalis dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain.Menariknya 10% populasi tidak pernah membentuk sinus frontalis dan kita tidak tahu alasannya.<br />• Sinus sfenoidalis dapat dianggap sebagai sinus dalam.Sinus ini terletak di bagian belakang hidung,jauh di dalam tengkorak,terletak di bagian belakang hidung,jauh di dalam tengkorak,terletak di lokasi di mana mata dan otak bertemu.<br /><br /></span></span></div><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" > </span><div style="text-align: center; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Didalam hidung kita juga mempunyai KOM atau kompleks Ostiomeatus yang merupakan sebagai pintu pagar sempit ----daerah sempit di meatus medius,tempat mengalirnya lendir dari sinus ke hidung-----tempat keluar masuknya cairan lendir atau udara ke dalam sinus.<br />Karena Di dalam sinus terdapat lendir,silia dan kelenjar.Sehingga ketika sinus yang sehat tersumbat lendir akan mengalir balik dan pintu dari sinus (ostium) juga tersumbat dan silia berhenti bergerak secara efektif,dan drainase dari sinus terhenti kemudian hidung mulai merasa tersumbat,dan setelah beberapa hari atau minggu, mulai merasakan tekanan sinus di wajah atau dahi karena produksi lendir yang seharusnya keluar melalui KOM tidak dapat keluar karena sinus tersumbat.<br />Penyebab timbulnya sinusitis,namun berbagai penyebab itu termasuk dalam salah satu dari tiga kategori besar anatomis misalnya patah tulang hidung,polip hidung,tumor dll,genetis misalnya penyakit imunodefisiensi,asma triad dll dan lingkungan misalnya alergi,asap rokok,flu,polutan udara dll.<br /><br /></span></div><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" > </span><div style="text-align: center; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><div style="text-align: left;"><span style="font-size:85%;"><b>PENYEBAB SINUSITIS </b><br /></span></div><span style="font-size:85%;">Sinus paranasal salah satu fungsinya adalah menghasilkan lendir yang dialirkan ke dalam hidung, untuk selanjutnya dialirkan ke belakang, ke arah tenggorokan untuk ditelan ke saluran pencernaan. Semua keadaan yang mengakibatkan tersumbatnya aliran lendir dari sinus ke rongga hidung akan menyebabkan terjadinya sinusitis. Secara garis besar penyebab sinusitis ada 2 macam, yaitu faktor lokal dan faktor sistemik. Faktor lokal adalah semua kelainan pada hidung yang dapat mengakibatkan terjadinya sumbatan; antara lain infeksi, alergi, kelainan anatomi, tumor, benda asing, iritasi polutan dan gangguan pada mukosilia (rambut halus pada selaput lendir). Faktor sistemik adalah keadaan di luar hidung yang dapat menyebabkan sinusitis; antara lain gangguan daya tahan tubuh (diabetes, AIDS), penggunaan obat-obat yang dapat mengakibatkan sumbatan hidung.<br /></span></div><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><br /></span></span><div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 0, 0); text-align: left;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><b>DIAGNOSIS SINUSITIS </b></span></div><div style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: trebuchet ms;"> </div><div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 0, 0); text-align: center;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> Setiap orang dapat melakukan diagnosis pada dirinya sendiri apakah terkena sinusitis atau tidak. Untuk memudahkan diagnosis sinusitis dapat berpatokan pada <i>The</i> <i>Task Force on Rhinosinusitis of The American Assosiation of Otolaryngology Head and Neck Surgery, </i>dengan menggunakan gejala mayor dan minor</span></div><div style="text-align: center; color: rgb(0, 0, 0); font-family: trebuchet ms;"> </div><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" ><span style="text-decoration: underline; color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-weight: bold;"><br /></span></span></span><div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><b><u>GEJALA MAYOR </u> <u>GEJALA MINOR</u></b></span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">-Nyeri / berat / tertekan pada wajah -Nyeri kepala</span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">-Hidung buntu -Napas bau</span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">-Lendir / ingus kekuningan / kehijauan -Nyeri gigi</span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">-Gangguan membau -Batuk</span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">-Panas -Nyeri / berat / tertekan pada telinga </span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> </span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Sangkaan sinusitis apabila terdapat</span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">-<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span>minimal 2 gejala mayor atau</span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">-<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span>1 gejala mayor disertai dengan minimal 2 gejala minor<br /><br /></span></div><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" > </span><div style="text-align: center; color: rgb(0, 0, 0); font-family: trebuchet ms;"> </div><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: bold;">GEJALA SINUSITIS</span> </span><div style="text-align: center;font-family:trebuchet ms;"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Ada beberapa gejala yang terjadi saat infeksi sinus.kita mulai dengan 3 besar yang dialami banyak orang</span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);">Nyeri dan tekanan,nyeri tumpul berdenyut,”kemeng”,atau tekanan yang merupakan tanda utama sinusitis terjadi akibat yang ditimbulkan oleh jaringan yang meradang pada ujung-ujung saraf di dinding dalam sinus.lokasi nyeri ini kerap kali khas untuk sinus yang terinfeksi:</span><br /></span></div><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">• Sinusitis Frontalis menyebabkan nyeri dahi atau sakit kepala</span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);">• Sinusitis Maksilaris menyebabkan nyeri pipi,yang mungkin menyebar ke gigi di rahang atas.</span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);">• Sinusitis Etmoidalis menyebabkan nyeri di antara mata atau di jembatan hidung</span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);">• Sinusitis Sfenoidalis menyebabkan nyeri di belakang mata,di puncak kepala,atau di sepanjang tengkuk </span><br /></span></div></div><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);" class="fullpost"><br /><span style="font-weight: bold;">KESULITAN BERNAPAS DAN PENYUMBATAN</span><br /></span></span><div style="text-align: center;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);" class="fullpost">Kombinasi pembengkakan membran atau selaput hidung dan peningkatan pembentukan lendir menyebabkan anda sulit atau mustahil bernapas melalui hidung.Penyumbatan ini dapat mengenai satu atau kedua sisi hidung.Bagi sebagian penderita sinusitis,istilah penyumbatan merujuk bukan pada tersumbatnya pernapasan hidung,melainkan pada perasaan penuh atau tersumbat di wajah,terutama di pipi.Sensasi ini disebabkan oleh tersumbatnya sinus itu sendiri.Jika ostium yang membengkak tertutup,membrane mukosa pada sinus akan menyerap oksigen,menghasilkan tekanan negative,yang dapat menimbulkan sensasi penyumbatan wajah atau bahkan nyeri.</span><br /></span></div><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);" class="fullpost"><br /><span style="font-weight: bold;">POSTNASAL DRIP</span><br /></span></span><div style="text-align: center;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);" class="fullpost">Lendir dari sinus secara normal mengalir dalam jumlah kecil ke dalam hidung dan turun ke belakang tenggorokan sebelum tertelan.Selama infeksi,meningkatnya sekresi oleh hidung dan lendir menyebabkan bertambahnya jumlah lendir,yang sering lebih kental dan berwarna kuning atau hijau.Lendir ini ,yang mungkin mengandung banyak bakteri dan sel darah putih,mengalir kebawah ke belakang hidung dan tenggorokan.Sebagian orang juga mengeluarkan lendir dalam jumlah besar melalui bagian depan hidung.</span><br /></span><div style="text-align: left;"><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);" class="fullpost">Gejala sinusitis lainnya</span>:<br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);" class="fullpost">• Berkurangnya daya penciuman</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);" class="fullpost">• Berkurangnya daya pengecapan</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);" class="fullpost">• Nafas berbau</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);" class="fullpost">• Batuk </span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);" class="fullpost">• Nyeri tenggorokan</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);" class="fullpost">• Lesu</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);" class="fullpost">• Rasa penuh di telinga </span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);" class="fullpost">• Demam </span> </span></div></div><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);" class="fullpost"><br /></span></span><div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><b>PENANGANAN SINUSITIS</b></span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 0, 0); text-align: center;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> Sinusitis dibagi menjadi: 1. Akut (berlangsung kurang dari 4 minggu), 2. Sub akut (berlangsung antara 4 – 12 minggu), 3. Kronik (berlangsung lebih dari 12 minggu). Sinusitis akut dapat sembuh spontan atau dapat sembuh hanya dengan pemberian obat. Sinusitis akut perlu dilakukan operasi jika penderita sakit berat atau telah terjadi komplikasi atau terjadi akibat kelainan anatomi. Sinusitis kronik perlu dilakukan operasi di samping dengan pemberian obat. Prinsip penanganan sinusitis adalah di samping penanganan terhadap sinusitisnya juga harus dilakukan penanganan terhadap penyebabnya.</span></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 0, 0); text-align: center;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> Cara operasi paling mutakhir terhadap sinusitis adalah dengan metode FESS (<i>Functional Endoscopic Sinus Surgery</i>) atau BSEF (Bedah Sinus Endoskopik Fungsional). Operasi ini menggunakan peralatan canggih (yang kebetulan sudah dimiliki RS Panti Wilasa Dr Cipto), di mana operasi dapat dilakukan secara terarah dan trauma yang ditimbulkan dapat ditekan seminimal mungkin. Tetapi sayangnya tidak semua rumah sakit mempunyai peralatan ini, karena di samping mahal juga tidak semua dokter THT dapat mengoperasikannya.<br /><br /></span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> </span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><b>KOMPLIKASI SINUSITIS</b></span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> Seperti halnya penyakit-penyakit yang lain, sinusitis juga dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi sinusitis di antaranya:</span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt 0.25in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">§ Otak (infeksi pada otak atau timbunan nanah pada otak)</span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt 0.25in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">§ Mata (infeksi pada jaringan di sekitar bola mata, infeksi bola mata, pecahnya bola mata)</span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt 0.25in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">§ Infeksi tulang sekitar sinus (dapat terjadi kebocoran nanah keluar dari wajah, perubahan bentuk wajah/menonjol/membengkak)</span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt 0.25in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">§ Radang tenggorok yang sering kambuh</span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt 0.25in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">§ Radang amandel</span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt 0.25in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">§ Radang pita suara (sering batuk atau serak)</span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt 0.25in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">§ Sesak napas atau asma</span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt 0.25in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">§ Gangguan pencernaan (sering sakit perut, mual, muntah, diare)<br /><br /></span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"> </span></div> <div style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><b>PENCEGAHAN SINUSITIS ATAU KEKAMBUHAN SINUSITIS</b></span></div> <div style="text-align: center;"><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> Cara pencegahan sinusitis atau kekambuhan sinusitis dapat dikatakan bervariasi karena banyaknya faktor yang melatar belakangi terjadinya penyakit ini. Untuk mencegah terjadinya sinusitis atau mencegah kekambuhannnya, kita harus menghindari faktor-faktor yang dapat meyebabkan terjadinya sinusitis, di samping juga melakukan koreksi terhadap keadaan atau kelainan yang dapat melatarbelakangi terjadinya penyakit ini. Seorang penderita sinusitis walaupun telah menjalani pengobatan dan operasi, akan dapat mengalami kekambuhan apabila tidak menghindari faktor-faktor penyebabnya, atau tidak dilakukan koreksi terhadap keadaan atau kelainan yang melatarbelakanginya. </span></span><span style="font-size:85%;"><br /></span></div><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" ><br /><br /></span><span style="color: rgb(51, 0, 0);font-size:85%;" ><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" >Sumber:<br /><br />http://majalahkasih.pantiwilasa.com/index.php?option=com_content&task=view&id=88&Itemid=74 http://materikedokteran.blogspot.com/2009/08/menyembuhkan-sinusitis-dengan-fess.html </span></span>Peri Kecilhttp://www.blogger.com/profile/08155652881928377740noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-6998358150359990634.post-23279081539847835092010-03-21T00:52:00.004+07:002010-03-22T11:22:04.384+07:00Prolog<span style=";font-family:georgia;font-size:85%;" ><br /></span><div style="text-align: center;font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/SweMD0lzLLI/AAAAAAAAAA4/IZ0AA2CwlvQ/s1600/VR0251_L_rhinitis-und-sinusitis.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 238px; height: 320px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_xRIp_huruJQ/SweMD0lzLLI/AAAAAAAAAA4/IZ0AA2CwlvQ/s320/VR0251_L_rhinitis-und-sinusitis.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5406443874966252722" border="0" /></a><span style="font-size:130%;"></span><br /><span style="font-size:130%;"></span></span></div><div style="text-align: center;font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-size:130%;"><br /><br /><br /><span style="font-size:85%;">Sinusitis adalah peradangan sinus yang terletak dekat hidung. Sinusitis menular karena kuman-kuman dibiarkan hidup. Dengan demikian, mungkin sekali setiap orang terkena gangguan penyakit ini.</span></span><br /></span></div><div style="text-align: center;font-family:georgia;"><div style="text-align: center;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></div><span style="font-size:85%;">Sinusitis bisa menyerang setiap orang pada berbagai usia.<br /></span></div><span style=";font-family:georgia;font-size:85%;" ><br /><br /><br /><br /><br />Tanda-tanda awal adalah :<br /><br />- Kongesti hidung dengan sekresi berwarna hijau-kuning kadang ada bercak darah<br />- Perasaan tekanan di dalam kepala<br />- Nyeri mata<br />- Sakit kepala di pagi hari atau bila membungkuk ke depan<br />- Nyeri pipi yang mirip sakit gigi<br />- Batuk (kadang), biasa tidak beriak<br />- Tidur kadang tidak nyenyak<br />- Demam ( kadang)<br /><br /></span><div style="text-align: center;font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;">Apabila tanda awal ini berlanjut, biasanya terjadi sumbatan muara sinus yang menyumbat sekresi dan meningkatkan rasa nyeri.<br /></span></div><span style=";font-family:georgia;font-size:85%;" ><br /><br />KARENA INFEKSI<br /><br /></span><div style="text-align: center;font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;">Penyakit ini terjadi karena infeksi pada sinus, karena selesma atau karena infeksi saluran pernapasan bagian atas. Infeksi ini dapat terkomplikasi oleh bakteri yang biasanya tinggal di hidung dan tenggorokan.<br /></span></div><span style=";font-family:georgia;font-size:85%;" ><br />Selain karena infeksi, sinusitis terjadi karena iritasi saluran hidung yang disebabkan oleh :<br /><br />- Alergi<br />- Kebiasaan merokok<br />- Bersin yang keras dengan menutup mulut<br />- Udara dingin yang membuat kita menggigil<br />- Berenang terutama terjun masuk kolam tanpa menutup hidung<br />- Kondisi tubuh lemah<br /><br /></span><div style="text-align: center;font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;">Resiko akan meningkat bila ada penyakit yang sedang diderita dan berpotensi menurunkan daya tahan tubuh. Risiko lain adalah asap rokok yang diisap baik oleh orang lain maupun diri sendiri.<br /></span></div><span style=";font-family:georgia;font-size:85%;" ><br /></span><div style="text-align: center;font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;">Udara dingin atau yang beruap di luar dan panas kering di dalam ruangan bisa juga meningkatkan risiko sakit. Yang patut kita hindari adalah kontak dengan banyak orang di tempat umum dan peniupan hidung yang berlebihan selama infeksi saluran napas bagian atas terjadi. Satu-satunya langkah yang bisa dicegah adalah dengan menjaga kadar kelembaban 45 – 50% pada ruangan yang panas selama musim dingin. Jangan menahan bersin karena akan semakin membuat nyeri.<br /></span></div><span style=";font-family:georgia;font-size:85%;" ><br /><br />PERIKSA KE DOKTER<br /><br /></span><div style="text-align: center;font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;">Sinusitis bisa komplikasi menimbulkan komplikasi berupa meningitis atau abses otak, perawatan dan menghindari faktor peningkatan risiko bisa menyembuhkan penyakit ini. Segeralah berobat ke dokter.<br /><br /></span></div><span style=";font-family:georgia;font-size:85%;" ><br />Tindakan perawatan Umum<br /><br />1. Menggunakan pelembab untuk membantu mengencerkan sekresi, sehingga akan akan mengalir dengan mudah<br />2. Untuk bayi dan anak kecil yang tidak dapat mengembus hidung, gunakan aspirator untuk menyedot masing-masing lubang dengan lembut sebelum menggunakan obat tetes.<br />3. Menggunakan panas untuk mengurangi nyeri dalam sinus dan hidung. Bisa juga menggunakan bantalan panas listrik atau kompres hangat<br />4. Jangan biarkan orang lain menggunakan obat tetes hidung anda. Mereka akan terkontaminasi oleh infeksi. Buanglah obat setelah dipakai<br />5. Jangan menggunakan obat tetes hidung setelah batas waktu lewat. Obat dapat mengganggu fungsi hidung dan sinus yang normal serta bisa menjadi aditif.<br /><br /><br />BILA TERJADI PERDARAHAN<br /><br /></span><div style="text-align: center;font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-size:100%;">Selama sakit, secara bertahap lakukan aktivitas seperti biasa. Anda tidak perlu melakukan diet khusus untuk mengobati infeksi. Satu-satunya langkah paling mudah adalah minum cairan sebanyak mungkin agar proses pengenceran sekres semakin terbantu</span><br /></span></div><span style=";font-family:georgia;font-size:85%;" ><span style="font-size:130%;"><span style="font-size:85%;"><br />Tanda-tanda penting untuk segera menghubungi dokter adalah :<br />- Demam dengan suhu 38.3 C<br />- Perdarahan dari hidung<br />- Sakit kepala hebat<br />- Bengkak pada muka ( dahi, mata, sisi hidung atau pipi )<br />- Penglihatan kabur<br /></span><br /></span></span>Peri Kecilhttp://www.blogger.com/profile/08155652881928377740noreply@blogger.com4