Sinusitis (infeksi sinus) terjadi jika membran mukosa saluran pernapasan atas (hidung, kerongkongan, sinus) mengalami pembengkakan. Pembengkakan tersebut menyumbat saluran sinus yang bermuara ke rongga hidung. Akibatnya cairan mukus tidak dapat keluar secara normal. Menumpuknya mukus di dalam sinus menjadi faktor yang mendorong terjadinya infeksi sinus.
Infeksi sinus yang berlangsung singkat disebut sinusitis akut. Gejalanya adalah sulit bernapas melalui hidung. Jika penderita menunduk ke depan, nyeri berdenyut akan terasa di sekitar wajah. Gejala lain adalah sakit kepala, demam atau batuk, dan perasaan bengkak di mata dan wajah.
Sinusitis paling sering disebabkan oleh virus, misalnya virus common cold. Walaupun demikian, bakteri dan jamur juga dapat menjadi penyebab. Jika infeksi saluran pernapasan yang menyertai sinusitis berlangsung lebih dari 14 hari, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah bakteri, bukan virus.
Secara klinis berdasarkan waktu timbulnya penyakit sinusitis dibagi atas :
- Sinusitis akut
- Sinusitis subakut
- Sinusitis Kronis
Sedangkan berdasarkan penyebabnya sinusitis :
- Infeksi berulang rinitis akut sering terjadi pada rinitis alergi (alergi hidung)
- Rhinogenik (penyebab kelainan atau masalah di hidung), Segala sesuatu yang menyebabkan sumbatan pada hidung dapat menyebabkan sinusitis
- Dentogenik/Odontogenik (penyebabnya kelainan gigi), yang sering menyebabkan sinusitis infeksi pada gigi geraham atas (pre molar dan molar
Menurut loksinya dibagi bbeberapa jenis sinus, yaitu:
- Sinus frontalis yang terletak di dahi
- Sinus maksilaris terletak di dalam tulang pipi
- Sinus etmoid terletak di belakang batang hidung di sudut mata
- Sinus sfenoid terletak di belakang sinus etmoidSetiap sinus tersebut berhubungan dengan hidung untuk pertukaran udara dan sekresi (ingus). Hidung dan sinus dilapisi selaput lendir yang berhubungan satu sama lain.
Sinus anak anda tidak akan berkembang sepenuhnya sebelum ia berusia 20 tahun. Namun, anak-anak dapat juga menderita infeksi sinus. Walaupun kecil, sinus maxiliari (dibelakang pipi) dan ethmoid (diantara mata) telah ada sejak lahir. Sinusitis sangat sulit di diagnosa pada anak-anak karena seringnya terjadi infeksi saluran pernafasan pada anak-anak dan gejalanya sangat sulit dibedakan. Tidak seperti demam atau alergi, sinusitis yang disebabkan oleh bakteri harus di diagnosa oleh dokter dan dilakukan perawatan dengan antibiotik untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang.
Gejala infeksi sinus pada anak :
- Demam yang berlangsung lebih dari 10-14 hari. Terkadang demam tidak terlalu tinggi.
- Keluar lendir yang berwarna kuning kehijauan dari hidung.
- Lelehan lendir dari hidung, kadang mengarah ke atau terlihat seperti sakit tenggorokan, batuk, nafas yang berbau, pusing dan atau muntah-muntah.
- Sakit kepala, biasanya sebelum umur 6 tahun
- Mudah tersinggung/ tidak senang atau kelelahan
- Bengkak di sekitar mata
Gejala sinusitis akut. Sinusitis akut memiliki gejala subjektif dan gejala objektif. Gejala subjektif bersifat sistemik dan lokal. Gejala sistemik berupa demam dan rasa lesu. Gejala lokal dapat kita temukan pada hidung, sinus paranasal dan tempat lainnya sebagai nyeri alih (referred pain). Gejala pada hidung dapat terasa adanya ingus yang kental & berbau mengalir ke nasofaring. Selain itu, hidung terasa tersumbat. Gejala pada sinus paranasal berupa rasa nyeri dan nyeri alih (referred pain).
Gejala subjektif yang bersifat lokal pada sinusitis maksila berupa rasa nyeri dibawah kelopak mata dan kadang tersebar ke alveolus sehingga terasa nyeri di gigi. Nyeri alih (referred pain) dapat terasa di dahi dan depan telinga. Gejala sinusitis etmoid berupa rasa nyeri pada pangkal hidung, kantus medius, kadang-kadang pada bola mata atau dibelakang bola mata. Akan terasa makin sakit bila pasien menggerakkan bola matanya. Nyeri alih (referred pain) dapat terasa pada pelipis (parietal). Gejala sinusitis frontal berupa rasa nyeri yang terlokalisir pada dahi atau seluruh kepala. Gejala sinusitis sfenoid berupa rasa nyeri pada verteks, oksipital, belakang bola mata atau daerah mastoid.
Gejala objektif sinusitis akut yaitu tampak bengkak pada muka pasien. Gejala sinusitis maksila berupa pembengkakan pada pipi dan kelopak mata bawah. Gejala sinusitis frontal berupa pembengkakan pada dahi dan kelopak mata atas. Pembengkakan jarang terjadi pada sinusitis etmoid kecuali ada komplikasi.
Rinoskopi sinusitis akut. Pemeriksaan rinoskopi anterior menampakkan mukosa konka nasi hiperemis dan edema. Terdapat mukopus (nanah) di meatus nasi medius pada sinusitis maksila, sinusitis forntal, dan sinusitis etmoid anterior. Nanah tampak keluar dari meatus nasi superior pada sinusitis etmoid posterior dan sinusitis sfenoid. Pemeriksaan rinoskopi posterior menampakkan adanya mukopus (nanah) di nasofaring (post nasal drip).
Pemeriksaan sinusitis akut. Pemeriksaan penunjang berupa transiluminasi dan radiologik dapat kita gunakan untuk membantu diagnosa sinusitis akut. Pemeriksaan transiluminasi menampakkan sinus paranasal yang sakit lebih suram / lebih gelap daripada sinus paranasal yang sehat. Pemeriksaan radiologik dapat menggunakan posisi Waters, PA, atau lateral. Akan tampak adanya perselubungan, penebalan mukosa, atau batas cairan-udara (air fluid level).
Sebaiknya kita mengambil sekret dari meatus nasi medius atau meatus nasi superior pada pemeriksaan mikrobiologik. Mikrobiologi yang mungkin kita temukan yaitu bakteri, virus atau jamur. Bakteri yang berfungsi sebagai flora normal di hidung maupun bakteri patogen keduanya bisa kita dapatkan. Bakteri patogen seperti Pneumococcus, Streptococcus, Staphyloccus, dan Haemophilus influenzae.
Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung.
Sinus yang sehat berisi udara, selain adanya sekresi dari selaput lendirnya. Apabila aliran ke dalam hidung terhambat maka sekresinya menumpuk dan terperangkap bersama udara di dalam sinus dan menekan dinding sinus yang bertulang sehingga menimbulkan rasa nyeri.
Sinusitis dapat terjadi secara akut, subakut, kronis, alergi atau hiperplastiks. Gejala sinusitis bervariasi tergantung pada tipe infeksinya. Gejala umumnya berupa hidung tersumbat dan adanya cairan ingus dari belakang hidung yang menetes ke hulu kerongkongan. Pada sinus alergi gejala utamanya adalah bersin-bersin, pengeluaran cairan terhambat, hidung terasa panas dan gatal. Infeksi sinus alergi berhubungan dengan alergi rhinitis (radang selaput lendir hidung).
Pada infeksi sinus akut gejala utamanya selain hidung tersumbat juga diikuti ingusan sesudah 24 – 48 jam dan akhirnya mengeluarkan cairan nasal disertai nanah. Gejala lainnya yaitu badan terasa sakit, sakit tenggorokan dan pusing. Pada infeksi sinus sub akut gejalanya yaitu hidung tersumbat, tidak enak pada wajah, lelah, dan pengeluaran cairan nasal yang disertai nanah yang akan berakhir lebih dari 3 minggu setelah infeksi akut berakhir. Infeksi sinus kronis gejalanya serupa dengan infeksi sinus akut, kecuali pada infeksi kronis dapat menyebabkan keluarnya cairan dari hidung secara terus menerus dan disertai nanah. Pada infeksi sinus hiperplastik menyebabkan hidung tersumbat secara kronis dan sakit kepala.
Nyeri pada sinusitis juga tergantung pada letak sinus yang sakit. Nyeri di dahi merupakan gejala khas sinusitis frontalis. Nyeri pada rahang atas dan gigi merupakan gejala infeksi sinus maksilaris. Infeksi sinus etmoid menimbulkan rasa nyeri di antara kedua mata, rasa nyeri kalau pinggiran hidung disentuh, hidung tersumbat dan tidak dapat mencium. Gejala sinusitis lainnya adalah nafas berbau tidak sedap
Sinusitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, dan alergi berkepanjangan. Alergen yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, dan lain-lain menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat berpengaruh atas timbulnya serangan sinusitis.
Meskipun sinusitis tidak dapat dicegah tetapi agar sinusitis tidak menjadi kronis, maka infeksi virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur. Hindari juga alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi. Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.
Beberapa faktor non infeksi juga dapat menimbulkan sinusitis akut yaitu :
- Alergi. Peradangan yang diakibatkan oleh alergi dan komplikasi dari alergi dimana seringkali tersering infeksi saluran napas dapat menyumbat saluran sinus. Ciri penderita alergi atau hipersensitif pada hihung adalah bila tidur atau dalam keadaan normal anak mulut sering terbuka, tidur malam hari kadang ngorok, sering mimisan, pagi hari sering bersin, malam hidung sering buntu, hidung seringb gatal.
- Infeksi saluran napas berulang dan berkepanjangan. Infeksi batuk pilek dalam seminggu sembuh beberapa hari kemudian tertular lagi. Kondisi ini terjadi dalam keadaan anak dengan daya tahan tubuh yng menurun. Pada penderita alergi yang tidak terkendali seringkali disertai daya tahan tubuh yng menurun
- Sekat hidung bengkok. Sekat hidung yang bengkok dapat menyempitkan atau menyumbat saluran sinus.
- Polip hidung. Daging tumbuh (polip) di hidung dapat menyumbat saluran sinus.
- Beberapa penyakit lain seperti fibrosis kistik, refluks gastroesofageal, HIV, dan penyakit imunodefisiensi lainnya dapat menyebabkan sumbatan di hidung.
- Sumbatan yang terjadi pada sinusitis dapat bertambah parah jika terkena asap rokok atau polusi udara lainnya, karena dapat memperparah iritasi dan inflamasi yang ada.
- Meskipun sangat jarang, jika sinusitis diperkirakan disebabkan oleh infeksi bakteri, penderita biasanya diberikan antibiotik seperti amoksisilin, doksisiklin, atau kotrimoksazol.
- Tetapi jika sinusitis bukan disebabkan oleh bakteri, antibiotik tidak diberikan. Sebenarnya hal inilah yang seringkali terjadi
Beberapa pengobatan lain yang dapat diberikan pada sinusitis antara lain :
- Pengobatan alergi yang mendasari timbulnya sinusitis. Penanganan alergi yang trbaik adalah harus mencari dan menghindari penyebabnya. Kesulitan utama sebenarnya adalah untuk mencari penyebab alergi.
- Dekongestan dan kortikosteroid, baik kortikosteroid yang semprotkan di hidung maupun yang diminum.
- Pereda nyeri dan anti demam.
- Semprotan larutan garam ke dalam rongga hidung beberapa kali sehari.
- Operasi Sinus. Operasi hanya dipertimbangkan jika pengobatan medis tidak memungkinkan atau jika ada gangguan hidung yang tidakdapat diperbaiki dengan obat-obatan. Tipe dari operasi yang diperlukan lebih baik ditentukan oleh ahli bedah, tetapi jaman sekarang umumnya operasi dilakukan di dalam hidung dengan bantuan dari alat endoskopi khusus.
- Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) disarankan untuk beberapa tipe tertentu dari penyakit sinusitis. Dengan endoskopi, ahli bedah dapat melihat secara langsung ke dalam hidung, dimana pada saat yang sama mengambil jaringan yang terkena penyakit dan polip dan membersihkan saluran kecil diantara sinus. Keputusan untuk menggunakan bius setempat atau bius total harus dibuat oleh anda dan dokter anda, tergantung pada keadaaan setiap individu.
- Balloon Sinuplasty & Pengembangan inovatif lainnya. Terdapat banyak pengembangan/ inovasi, yang paling terkenal diantaranya adalah Balloon Sinuplasty dimana sebuah balon khusus dimasukan tepat ke dalam sinus yang terinfeksi dengan bantuan Fluorokopi. Pengembangan balon akan mengakibatkan pembesaran pada pembukaan alami sinus (ostia) tanpa mengakibatkan kerusakan yang tidak diinginkan terhadap bagian dalam kulit yang sangat rapuh (mucosa).
- Sebelum operasi, pastikan bahwa mempunyai harapan yang realistis mengenai hasil, proses penyembuhan & perawatan setelah operasi. Hasil yang baik memerlukan tidak saja teknis operasi yang baik tapi juga kerjasamaantara pasien dan dokter sepanjang proses penyembuhan. Hal yang sama pentingnya adalah kepatuhan pasien dalam mengikuti semua instruksi sebelum dan sesudah operasi.
PENCEGAHAN SINUSITIS :
- Menghirup uap hangat.
- Untuk menghindari berkembangnya sinusitis sewaktu penyakit demam atau alergi mnenyerang,
- Gunakan pelega sumbatan oral atau semprotan pelega sumbatan hidung untuk jangka waktu pendek
- Keluarkan lendir hidung secara perlahan-lahan, tutup 1 lubang hidung pada saat mengeluarkan lendir dari lubang hidung yang lain.
- Minum banyak cairan supaya lendir tidak mengental
- Hindari perjalanan udara. Jika anda harus bepergian dengan pesawat, gunakan semprotan pelega sumbatan hidung sebelum pesawat tinggal landas, tujuannya untuk mencegah penyumbatan di sinus sehinggalendir bisa dikeluarkan.
- Jika anda mempunyai alergi, cobalah utuk menghindari hal-hal yang menyebabkan alergi tersebut. Jika tidak dapat dihindari, gunakan antihistamine yang dijual di toko dengan resep dokter dan atau semprotan hidung atas resep dokter untuk mengendalikan serangan alergi.
- Kompres hangat menggunakan handuk di sekitar hidung, pipi, dan mata untuk mengurangi nyeri wajah.
PENGOBATAN
Pengobatan sinusitis bertujuan untuk menghilangkan penyumbatan, mengeringkan cairan sinus hidung, serta menghilangkan infeksi dan rasa nyeri. Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi sinusitis mempunyai efek antara lain sebagai antiradang atau anti-infeksi, menghilangkan nyeri, mengurangi sumbatan lendir dan melancarkan pernafasan.
Sumber:
1 komentar:
Anak rentan sekali, kita harus menjaganya sebaik mungkin. :)
Bactiar Nur Yusuf
ayodeal.blogspot.com
http://halomuda.com/category/kuliner/
http://www.teknologidunia.com/aplikasi/2-game-mirip-harvest-moon-di-android.html
Posting Komentar